Suku bunga KPR bisa berubah setiap hari bahkan setiap jam.
Setelah rata-rata suku bunga untuk KPR tetap 30 tahun merangkak melewati 7% pekan lalu, kini mulai turun sedikit, tapi tidak signifikan.
Calon pembeli rumah sebaiknya berharap suku bunga tetap di kisaran 6,8% hingga akhir 2025, menurut prediksi Redfin.
“Di tahap krusial pasar perumahan ini, segalanya bergantung pada suku bunga KPR,” kata Lawrence Yun, ekonom kepala NAR, dalam pernyataan pekan lalu. “Penurunan suku bunga KPR sangat penting untuk menarik pembeli kembali ke pasar perumahan.”
Tapi agar suku bunga KPR turun signifikan, ekonomi harus melemah—yang bukan kabar baik bagi mereka yang kesulitan membeli rumah. Pada Kamis, klaim pengangguran meningkat, mengkonfirmasi pelemahan di pasar tenaga kerja.
Data pengangguran yang dirilis Jumat akan berdampak riak di pasar keuangan. Laporan pekerjaan yang buruk mungkin memperkuat kekhawatiran resesi, mendorong investor beralih ke aset aman seperti obligasi. Suku bunga KPR 30 tahun mengikuti imbal hasil obligasi 10 tahun, dan penurunan imbal hasil obligasi berarti suku bunga pinjaman rumah yang lebih rendah.
Jika tingkat pengangguran naik akibat gelombang PHK baru-baru ini, Federal Reserve mungkin juga mempertimbangkan melonggarkan kebijakan untuk mencegah resesi.
Kebijakan Fed tidak menentukan suku bunga KPR, tapi secara tidak langsung memengaruhi biaya pinjaman di seluruh ekonomi. Suku bunga pinjaman yang lebih rendah pada akhirnya bisa membuat pasar KPR lebih menarik dan terjangkau bagi pembeli.
Kebanyakan ahli mengatakan pasar perumahan kecil kemungkinan berubah signifikan dalam beberapa bulan ke depan. Investor terus menimbang ketidakpastian kebijakan Presiden Trump, terutama bagaimana langkah penghematan memengaruhi pasar kerja dan bagaimana tarif berdampak pada data inflasi.
Bisakah resesi menurunkan suku bunga KPR?
Penurunan suku bunga KPR kemungkinan kecil dan sementara dalam beberapa bulan mendatang. Suku bunga telah berfluktuasi dalam kisaran sempit karena tidak ada konsensus jelas tentang masa depan ekonomi atau kebijakan fiskal.
“Situasi bisa berubah cepat jika ada pengumuman baru dari pemerintahan Trump atau jika kondisi ekonomi global melemah,” kata Lisa Sturtevant, ekonom kepala di Bright MLS.
Resesi bukan kepastian, tapi tetap mungkin: Klaim pengangguran meningkat, belanja konsumen melambat, dan pertumbuhan ekonomi menurun di kuartal pertama 2025. Prospek resesi membebani kepercayaan konsumen.
Meski produk sampingan ekonomi yang merosot adalah suku bunga KPR lebih rendah, pembeli yang khawatir soal keamanan kerja dan biaya hidup tinggi akan ragu mengambil utang KPR.
“Ketika orang cemas, mereka cenderung tidak membuat keputusan besar, seperti membeli atau menjual rumah,” kata Sturtevant.
Bagaimana Fed bisa memengaruhi suku bunga KPR?
Menyusul tanda-tanda inflasi yang mendingin, Fed menurunkan suku bunga tiga kali pada 2024, membuat biaya pinjaman sedikit lebih longgar. Namun, Fed berada dalam pola tunggu sejak itu, menunggu melihat implikasi jangka panjang kebijakan presiden sebelum menurunkan suku bunga lagi.
Para ekonom telah memperingatkan bahwa kenaikan harga akibat tarif bisa memicu stagflasi dan menggagalkan penurunan suku bunga Fed hingga September atau lebih lama.
“Terlalu banyak ketidakpastian tentang nasib tarif, inflasi, dan ekonomi secara keseluruhan,” kata Keith Gumbinger, wakil presiden di HSH.com. “Mungkin tidak ada penurunan sama sekali jika kondisinya tidak mendukung.”
Sementara data ekonomi terbaru menunjukkan penurunan dalam angka inflasi resmi, pertumbuhan harga diperkirakan naik seiring perusahaan domestik mengalihkan bea mahal ke konsumen dalam bentuk harga eceran yang lebih tinggi.
“Selama tarif tetap tinggi, akan ada kekhawatiran tentang inflasi tinggi yang terus-menerus yang tidak bisa diabaikan Fed,” kata Chen Zhao, kepala penelitian ekonomi Redfin.
Lebih sedikit pemotongan suku bunga gabung dengan RUU anggaran pemerintah, yang juga diperkirakan menambah defisit utang secara signifikan, bisa mempertahankan tekanan naik pada imbal hasil obligasi jangka panjang—berdampak langsung ke pasar KPR.
Apa saran pakar pasar perumahan?
Di pasar perumahan yang tidak terjangkau saat ini, calon pembeli punya banyak alasan untuk menunda rencana kepemilikan rumah. Suku bunga KPR tinggi dan kekhawatiran akan instabilitas ekonomi membuat aktivitas secara keseluruhan rendah.
“Mengingat begitu banyak ketidakpastian, ini saat yang baik untuk berhati-hati. Tapi jika pasar menawarkan rumah yang dicintai dan terjangkau bagi calon pembeli, tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkan peluang itu,” kata Gumbinger.
Kepemilikan rumah menjanjikan stabilitas keuangan jangka panjang dan pembangunan kekayaan antargenerasi melalui ekuitas.
Jika Anda menunggu suku bunga KPR turun sebelum membeli, ingatlah bahwa masalah ekonomi skala besar yang memengaruhi pasar perumahan di luar kendali Anda. Sebaliknya, Anda bisa fokus pada cara menurunkan suku bunga KPR individual, kata Hannah Jones, analis riset senior di Realtor.com.
Misalnya, membandingkan penawaran lender bisa menghemat hingga 1,5% pada suku bunga KPR. Karena setiap lender menawarkan suku bunga dan persyaratan berbeda, Anda selalu bisa negosiasi untuk suku bunga lebih baik. Jika siap secara finansial, Anda selalu bisa refinance KPR di kemudian hari.
Jones mengatakan strategi lain untuk menurunkan suku bunga KPR termasuk meningkatkan skor kredit, membayar uang muka lebih besar, atau memilih rumah yang lebih terjangkau.
Para ahli merekomendasikan membuat anggaran pembelian rumah dan berpegang padanya. Membuat rencana keuangan realistis bantu Anda memutuskan apakah mampu menanggung biaya kepemilikan rumah dan memberi panduan seberapa besar KPR yang sebaiknya diambil.