Perusahaan Satelit Seperti SpaceX Abaikan Seruan Astronom untuk Selamatkan Langit Malam

Saat ini, terdapat lebih dari 12.000 satelit aktif yang mengitari Bumi—angka yang terus bertumbuh dan hampir berlipat ganda dalam waktu kurang dari tiga tahun. Ledakan industri satelit ini telah menjadi masalah besar bagi para astronom, di mana satelit-satelit yang terang menimbulkan corengan pada citra teleskop dan mengganggu keindahan langit malam.

Sebuah makalah terbaru yang terbit pada server pra-cetak arXiv mengungkapkan bahwa konstelasi satelit ternyata lebih terang dari batas yang direkomendasikan oleh astronom. Hanya satu perusahaan yang mematuhi pedoman tersebut. Studi ini membandingkan magnitudo kecerahan konstelasi satelit di orbit Bumi dengan batasan yang ditetapkan oleh Pusat Perlindungan Langit Gelap dan Tenang (CPS) milik International Astronomical Union (IAU).

Hampir semua satelit ditemukan melampaui batas magnitudo +7, sehingga mengganggu pengamatan kosmos. Satelit paling terang dimiliki oleh perusahaan rintisan asal Texas, AST SpaceMobile, dengan konstelasi BlueWalker-nya yang mencapai magnitudo kecerahan hingga +2.

Menyelamatkan Pandangan Kita ke Angkasa

Biaya peluncuran satelit ke orbit kini berada di titik terendah berkat akses ke luar angkasa yang semakin terjangkau. Merespons meningkatnya jumlah satelit, IAU mendirikan pusatnya pada tahun 2022 untuk memastikan bahwa konstelasi satelit tidak mengganggu penelitian dan kenikmatan langit malam.

Meskipun belum ada regulasi resmi, CPS menetapkan rekomendasi untuk kecerahan maksimal yang dapat diterima bagi satelit yang mengorbit di bawah 341 mil (550 kilometer). IAU menetapkan magnitudo maksimal +7 untuk astronomi profesional dan di bawah +6 sebagai acuan estetika agar tidak mengganggu kemampuan masyarakat dalam mengamati bintang.

Konstelasi Starlink milik SpaceX, yang mencakup lebih dari 8.000 satelit di orbit, menjadi perhatian utama astronom karena jumlah dan tingkat kecerahnnya. SpaceX telah berkolaborasi dengan IAU dan kelompok astronomi lain untuk mengurangi dampak satelitnya terhadap pengamatan astronomis, setelah sebelumnya satelitnya kerap muncul dalam citra teleskop. Versi awal satelit Starlink memiliki magnitudo sekitar +3, tetapi modifikasi yang dilakukan SpaceX berhasil menurunkannya menjadi +5 atau +6.

MEMBACA  Goldman Sachs Ubah Kelompok Investasi TMT untuk Fokus pada Infrastruktur Digital dan Transaksi AI, Menurut Memo Eksklusif

Namun, makalah tersebut menyoroti kekhawatiran bahwa meskipun Starlink Minis empat kali lebih besar dari generasi baru Starlink, satelit Gen 2 Mini mengorbit Bumi pada ketinggian lebih rendah, yaitu 279 mil (450 kilometer). Akibatnya, kecerahan rata-rata satelit Starlink yang baru justru lebih tinggi meskipun perusahaan telah berupaya mengurangi refleksi satelitnya.

Yang Paling Bermasalah

Pesaing SpaceX, AST SpaceMobile, sejauh ini merupakan pelanggar terburuk. Satelit BlueWalker miliknya memiliki magnitudo rata-rata +3,3 dan sering kali mengalahkan kecerlangan sebagian besar objek di langit malam. Satelit BlueWalker memiliki array komunikasi terbesar yang pernah diterbangkan ke orbit Bumi rendah, membentang seluas 693 kaki persegi. AST SpaceMobile berencana membangun konstelasi hingga 100 satelit.

Sementara hampir semua perusahaan melanggar pedoman, satu perusahaan patuh: OneWeb yang berbasis di London. Dengan 652 satelit di orbit dan magnitudo rata-rata +7,85, mereka mematuhi batas yang disesuaikan dengan ketinggian orbitnya, yaitu 745 mil (1.200 kilometer) di atas permukaan Bumi.

Pusat IAU sejauh ini baru mengeluarkan panduan bersifat anjuran, tetapi mereka berharap dapat memperluas upaya untuk mendorong pemerintah dan pejabat negara agar lebih serius mengatur industri yang tengah booming ini. Sejauh ini, seruan mereka sebagian besar diabaikan—menandakan bahwa regulasi yang mengikat memang diperlukan jika kita ingin mempertahankan pemandangan langit yang lestari.