Sejak diluncurkan pada tahun 2017, Substack telah menjadi platform penerbitan bagi para penulis yang ingin memonetisasi karya mereka melalui surat kabar berlangganan berbayar. Namun, seiring dengan pertumbuhan platform ini, kontennya juga berkembang. Pada bulan November 2023, laporan dari The Atlantic mengungkapkan bahwa meskipun pendekatan Substack terhadap moderasi konten melarang pornografi dan spam, platform ini membiarkan surat kabar yang mendukung Nazi dan supremasi kulit putih terbit di platformnya, termasuk beberapa yang memiliki pelanggan berbayar yang menghasilkan komisi untuk Substack.
Temuan ini membuat lebih dari 200 penulis Substack menandatangani surat terbuka yang bertanya mengapa platform ini membiarkan surat kabar tersebut menerbitkan dan memonetisasi konten semacam itu.
Berikut ini adalah perkembangan ceritanya.