“Para pemilik gedung komersial, tempat puluhan juta warga Amerika bekerja setiap hari, dapat dipaksa untuk membantu pemerintah dalam melakukan pengawasan,” ujarnya. Berbeda dengan Verizon atau Google, entitas-entitas ini seringkali tidak memiliki kemampuan untuk mengisolasi pesan individual, yang berarti mereka mungkin harus memberikan akses langsung kepada personel NSA ke “peralatan komunikasi mereka dan semua komunikasi yang melaluinya, termasuk komunikasi domestik murni.”
James Czerniawski, analis kebijakan senior di lembaga pemikir pasar bebas, Consumer Choice Center, menyebut perluasan ini “terlalu luas” dan mengatakan hal ini telah “memasukkan sejumlah besar bisnis ke dalam aparatus pengawasan yang sama sekali tidak pernah mereka niatkan.” Dia mencatat bahwa Information Technology Industry Council, asosiasi dagang teknologi utama, mengambil langkah tidak biasa dengan mendesak Kongres secara terbuka untuk mempersempit definisi tersebut.
Panel tersebut juga membahas apa yang dikenal sebagai “celah pialang data”—kemampuan agensi untuk membeli data lokasi, penelusuran, dan data sensitif lainnya tentang warga Amerika dari perusahaan swasta alih-alih mendapatkannya dengan surat perintah.
“Ini terjadi secara konstan,” kata Goitein, menyebutkan FBI, DEA, Secret Service, Homeland Security, Departemen Pertahanan, dan IRS di antara agensi yang telah membeli data lokasi ponsel. Dia mencatat bahwa Mahkamah Agung telah menyatakan bahwa informasi historis lokasi seluler dilindungi oleh Amandemen Keempat jika diminta langsung, tetapi agensi mengklaim dapat membeli data yang sama dari pialang tanpa surat perintah.
Tolman mengatakan kerahasiaan seputar kontrak dan pembelian tersebut menyulitkan Kongres atau pengadilan untuk menegakkan batasan apa pun.
“Tanpa kemampuan untuk mengungkap apa yang mereka lakukan dan dengan siapa mereka berkontrak, sangat sulit menghentikan penggunaannya,” ujarnya, seraya menyerukan peninjau pihak ketiga dan pagar pengaman yang lebih ketat untuk pembelian data.
Czerniawski menambahkan bahwa reformasi semacam itu “tidak akan mengakhiri pengawasan, juga tidak akan mencegah operasi keamanan nasional yang sah,” dengan argumen bahwa “negara ini tidak akan menjadi gelap gulita.”