Rockstar Games baru saja menghantam para penggemar dengan kabar buruk yang merusak awal akhir pekan. Pengembang seri Grand Theat Auto ini mengumumkan penundaan rilis Grand Theft Auto VI dari yang semula diharapkan pada musim semi 2026 menjadi 19 November tahun depan. Sebenarnya, penundaan semacam ini sudah terduga untuk game sebesar GTA VI. Bahkan, sebagai konsumen, kita harusnya lega. Waktu pengerjaan yang lebih lama tidak hanya menghasilkan game yang lebih halus, tetapi juga membuka peluang untuk rilis di lebih banyak platform—termasuk handheld seperti Nintendo Switch 2.
Take-Two Interactive, publisher GTA, merilis laporan pendapatan kuartalannya pada Kamis malam. Sebagai informasi, mereka masih meraup untung besar dari mode multiplayer Grand Theft Auto V. Pendapatan perusahaan naik 31% meskipun ada masalah saat peluncuran Borderlands 4. Soal GTA VI, CEO Strauss Zelnick menyatakan kepada para investor, “Jika sebuah game membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi versi terbaiknya, maka kami akan memberikannya.” Dia menambahkan bahwa perusahaan ingin memberikan kepastian sebanyak mungkin kepada konsumen dan merasa sangat yakin dengan tanggal rilis baru ini.
Marketing untuk game ini juga akan menjadi pengeluaran yang sangat besar, salah satu alasan utama mengapa anggaran game AAA membengkak sedemikian rupa. Take-Two sebelumnya menyatakan pengembangan dimulai pada 2020, dan total anggarannya diperkirakan sekitar $1 miliar. Game ini tentu harus menghasilkan keuntungan yang sangat besar untuk bisa dinyatakan sukses.
Untuk mencapainya, GTA VI harus hadir di semua platform yang memungkinkan. Switch 2 sedang laris manis, bahkan Nintendo berharap bisa menjual lebih banyak lagi tahun depan. Sekitar waktu rilis trailer gameplay pertama GTA VI, Zelnick mengatakan bahwa dia “sepenuhnya berharap untuk mendukung Switch [2].” Di situs Rockstar untuk GTA VI, saat ini hanya PlayStation 5 dan Xbox Series S/X yang disebut. Rockstar memang biasanya tidak terburu-buru merilis versi PC, biasanya setahun setelah rilis konsol. Tapi industri ini berubah, dan pemain kini tidak terlalu terikat pada satu konsol tertentu.
Xbox dan Sony Mungkin Segera Memiliki Handheld Masing-Masing
Fakta bahwa game ini bisa berjalan di Xbox Series S menunjukkan bahwa para developer telah berhasil mengoptimalkan performa untuk hardware yang lebih terbatas. Switch 2 memang kurang kuat dibanding konsol utama—dengan hardware setara PlayStation 4 Pro—tetapi telah terbukti mampu menjalankan berbagai port game, seperti Cyberpunk 2077. Bahkan beredar rumor bahwa Rockstar sedang mengerjakan port Red Dead Redemption 2 untuk Switch 2.
Belum lagi, bocoran terbaru mengindikasikan Sony mungkin sedang mengerjakan handheld-nya sendiri, yang dijuluki Project Canis. Perangkat ini dikabarkan mirip Switch 2 yang bisa dipasang di dock, dan mampu memainkan semua game PS4, PS5, dan calon game PS6 secara native. Sementara itu, Xbox mempromosikan perangkat seperti Asus ROG Xbox Ally X yang bisa menjalankan game-game Xbox terbaru. Dengan semua pembuat hardware utama melirik pasar handheld, wajar jika Rockstar juga akan merilis versi mobile untuk game-game mereka.
Penundaan GTA VI ini lebih berdampak besar bagi industri daripada bagi pemain, bahkan bagi penggemar paling bersemangat sekalipun. Ini bisa mengacak ulang jadwal rilis game-game besar lainya yang ditunggu, seperti Halo: Campaign Evolved dan Marvel’s Wolverin. Ada juga persoalan harga. Sebagian analis memprediksi game ini bisa dihargai sekitar $100 sejak awal. Mungkin lebih baik kita menunggu dengan sabar. Penundaan ini tidak hanya memberi Rockstar waktu untuk menyempurnakan GTA VI, tetapi juga mungkin menyelamatkan kita dari gejolak industri lebih lanjut yang akan membuat hobi yang sudah mahal ini menjadi semakin tidak terjangkau.