Selama periode itu, tim peneliti mengamati wilayah kutub selatan yang semakin gelap saat musim dingin tiba, sementara kutub utara semakin terang seiring mendekatnya musim panas. Dengan mengamati planet tersebut pada empat waktu berbeda, terpisah beberapa tahun, mereka bisa melihat bagaimana pergeseran musim secara bertahap mempengaruhi planet ini. Baris paling atas menunjukkan penampakan planet saat diamati hanya dengan cahaya tampak.
Baris kedua dari atas adalah gambar pseudo-warna berdasarkan pengamatan cahaya tampak dan inframerah dekat. Warna hijau menandakan kadar metana di atmosfer lebih rendah dibanding biru, sedangkan merah menunjukkan ketiadaan metana. Kadar metana yang lebih rendah di kutub (yang, ingat, terletak di sisi planet, bukan bagian atas atau bawah) mengindikasikan variasi musiman yang minim pada tingkat metana. Pada gambar paling kiri di baris ini, kutub selatan berwarna hijau sedang bergerak ke kegelapan. Di tiga gambar lainnya, wilayah kutub utara berwarna hijau dengan metana rendah terlihat mulai muncul. (Baris keempat menunjukkan hal serupa tentang kurangnya variasi metana, tapi tanpa pewarnaan.)
Tapi bagaimana dengan baris ketiga? Ini memperlihatkan estimasi kelimpahan aerosol, menggunakan gambar cahaya tampak dan inframerah yang tidak diwarnai. Area terang menunjukkan awan dengan kelimpahan aerosol tinggi, sementara area gelap menandakan langit jernih dengan aerosol rendah. Yang menarik dalam gambar-gambar ini adalah adanya variasi musiman. Wilayah arktik tampak jernih di awal musim semi (tahun 2002), namun menjadi berawan seiring berjalannya musim panas (2012 hingga 2022). Sebaliknya, wilayah antartik tampak semakin jernih saat musim gugur berubah menjadi dingin. Tim meyakini bahwa perubahan musiman ini merupakan bukti bahwa sinar matahari mempengaruhi tingkat kabut aerosol di planet tersebut.
Meskipun hasil studi ini mencakup periode panjang 20 tahun, ini masih hanya merefleksikan satu siklus perubahan musim di atmosfer Uranus. Tim peneliti akan terus mengamati Uranus seiring pergerakan kutub ke musim-musim baru, untuk mengumpulkan lebih banyak data.
Artikel ini pertama kali tayang di WIRED Japan dan telah diterjemahkan dari bahasa Jepang.