Pemerintah AS Mengatakan Bergantung pada Baterai Lithium Cina Terlalu Berisiko

Para analis di Departemen Keamanan Dalam Negeri AS berbagi laporan internal kepada agensi lokal pada bulan Agustus, memperingatkan mereka tentang risiko ekonomi penggunaan baterai penyimpanan utilitas China. Ini memperingatkan bahwa ketergantungan pada baterai China bisa merugikan pengembangan rantai pasokan yang aman di AS. Dokumen itu menuduh perusahaan China menggunakan dukungan negara Republik Rakyat China untuk dengan cepat dan murah masuk ke industri penyimpanan energi baterai utilitas AS yang sedang berkembang dan menciptakan ketergantungan rantai pasokan pada China, dan meminta agar setiap aktivitas mencurigakan dilaporkan. Secara khusus, laporan tersebut menuduh tiga perusahaan – Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), Build Your Dreams (BYD), dan Ruipu Energy Co. Ltd. (REPT) – telah mendapat manfaat dari berbagai bentuk dukungan negara dan memanfaatkan hal ini untuk strategi bisnis lebih lanjut untuk memperoleh pangsa pasar AS. Saat ini, CATL dan BYD memimpin pasar baterai penyimpanan energi global jauh, dengan 40 persen dan 12 persen pangsa pasar masing-masing, menurut perusahaan penelitian energi Korea Selatan SNE Research. Delapan dari 10 perusahaan teratas dalam industri berasal dari China, jadi ada sedikit alternatif untuk beralih ketika membangun penyimpanan grid. Laporan tersebut mengatakan bahwa laporan tersebut didasarkan pada dokumen sebelumnya yang menganalisis taktik nonkompetitif perusahaan China yang didukung negara dalam rantai pasokan kendaraan listrik dan baterai. DHS tidak merespons permintaan untuk komentar lebih lanjut. Pada tahun 2022, CATL melakukan kesepakatan dengan Primergy Solar untuk membangun proyek solar dan penyimpanan terbesar di AS di Nevada, yang mulai beroperasi tahun ini. Produk baterainya juga telah digunakan oleh Duke Energy, perusahaan utilitas yang berbasis di North Carolina, meskipun yang terakhir menghentikan CATL sebagai pemasok untuk penyimpanan listrik pangkalan marin setelah kekhawatiran seputar keamanan nasional dinyatakan oleh, sebagian, para pembuat kebijakan di Washington. Dalam pernyataan melalui email, Fred Zhang, juru bicara CATL, menolak kategorisasi bahwa perusahaan mengandalkan dukungan negara untuk mendapatkan keunggulan. “CATL telah mencapai pertumbuhan yang luar biasa melalui inovasi terus menerus, perencanaan strategis jangka panjang, dan komitmen terhadap produk berkualitas tinggi dengan biaya yang wajar,” kata pernyataan tersebut. BYD dan REPT tidak menjawab permintaan komentar WIRED. Mengikuti upaya untuk membatasi daya saing perusahaan EV China, pemerintah AS sekarang juga khawatir tentang bagaimana perusahaan utilitas domestik bisa terlalu bergantung pada baterai China untuk penyimpanan energi.

MEMBACA  Tindakan Neakat Maling Motor Berujung pada Diamuk Warga Cikarang, Reza Meninggal di Tempat dan Temannya Kritis.

Tinggalkan komentar