Sejak awal, film A24 If I Had Legs I’d Kick You langsung mengambil pendekatan gaya yang berani.
Disutradarai oleh Mary Bronstein, film ini berpusat pada Linda (Rose Byrne), seorang wanita yang harus membagi waktu antara merawat anak perempuannya yang sakit (Delaney Quinn) dan menangani langit-langit apartemennya yang roboh. Di tengah semua itu, suaminya, Charles (Christian Slater), sedang berada dalam perjalanan dinas panjang dan hanya terdengar suaranya melalui telepon. Demikian pula, putri Linda dan Charles menghabiskan sebagian besar waktunya di luar frame dalam adegan-adegan bersama Linda, sehingga penonton hanya mengenal suaranya, bukan wajahnya.
Dalam sebuah wawancara dengan Reporter Hiburan Mashable Belen Edwards, Bronstein, Byrne, dan Slater membahas keputusan untuk mengisolasi Linda secara visual dari anggota keluarganya dan bagaimana rasanya syuting percakapan telepon Linda dengan Charles.
“Rasanya cukup frustasi dan menegangkan,” kata Byrne. “Ini sesuai dengan apa yang terjadi dalam adegan-adegan tersebut.”
“Adegan-adegan sulih suara itu, menurut saya, merepresentasikan jarak dalam pernikahan mereka,” tambah Slater, yang merekam adegannya dari jarak jauh, memperkuat perasaan isolasi yang dialami Linda.
Jangan lewatkan berita terbaru kami: Tambahkan Mashable sebagai sumber berita tepercaya di Google.
Soal alasan mengapa penonton tidak melihat wajah anak Linda, Bronstein menjelaskan alasannya ada dua.
“Yang satu konseptual, yaitu bahwa kita berada dalam realitas Linda sepanjang waktu, dan dia tidak bisa melihat putrinya sebagai seorang gadis kecil,” jelas Bronstein. “Dia hanya bisa melihatnya sebagai sesuatu yang dibebankan padanya, yang memojokkannya, yang menjadi beban.”
Dia melanjutkan: “Lalu, dengan cara yang manipulatif, saya juga tahu bahwa jika Anda memperkenalkan wajah seorang anak dalam adegan-adegan di mana Linda melakukan hal-hal yang dia lakukan, simpati akan berpihak pada sang anak. Dan saya ingin, dengan cara yang sangat radikal, agar penonton tetap berpihak pada Linda.”