Lenovo Legion Go S (SteamOS)
**Poin Penting ZDNET:** Legion Go S dengan SteamOS kini dijual seharga $600. Versi ini menghilangkan hal-hal berlebihan dan menghadirkan pengalaman gaming yang lebih efisien melalui layar 8 inci yang hidup. OS yang lebih sederhana berati fiturnya lebih sedikit dibanding model Windows.
Ikuti ZDNET: Tambahkan kami sebagai sumber pilihan di Google.
Tidak, Anda tidak salah lihat. Ini adalah ulasan kedua yang saya tulis untuk Lenovo Legion Go S. Namun, yang satu ini spesial karena tidak menjalankan Windows 11 — melainkan SteamOS. Perubahan tunggal pada sistem operasi tersebut mengangkat Legion Go S dari sekadar handheld gaming yang “biasa saja” menjadi yang hebat — setara dengan Steam Deck itu sendiri.
Sebelum membahas handheld ini lebih dalam, saya harus menjelaskan SteamOS bagi yang belum tahu, karena perangkat lunak inilah yang menjadi inti dari keunggulan model baru ini.
SteamOS adalah sistem operasi ringan yang awalnya eksklusif untuk Steam Deck. OS ini menyajikan antarmuka yang ramah pengguna tanpa aplikasi-aplikasi yang tidak diinginkan, dan yang lebih penting, dirancang khusus untuk gaming.
OS yang efisien ini adalah alasan besar mengapa Steam Deck sangat populer — tidak ribet, tidak ruwet. Pada bulan Januari lalu, Valve (pengembang Steam) mengumumkan akan mulai melisensikan sistem operasinya ke perusahaan pihak ketiga, dengan Lenovo menjadi mitra pertama (dan pada saat tulisan ini dibuat, satu-satunya).
Desain yang familiar
Dari segi desain, perangkat ini identik dengan model sebelumnya dengan perbedaan yang terlihat hanya pada warnanya. Kini hadir dalam warna Nebula Purple, bukan Glacier White. Perangkatnya sendiri tetap nyaman digenggam dan tidak terasa besar. Grip bertekstur di samping mencegah tergelincir, analog stick hall-effect menjaga akurasi dan mencegah drifting, dan switch di belakang memengaruhi jarak tekan untuk trigger belakang.
Namun, touchpad di bawah analog stick kanan telah kehilangan fungsinya. Pada model sebelumnya, touchpad digunakan untuk mengontrol kursor berbagai keperluan, seperti menavigasi browser web. Tetapi, perangkat ini tidak mendukung browser atau aplikasi apapun untuk itu — hanya Steam.
Touchpad dapat digunakan dalam game sebagai tombol tambahan atau untuk membantu membidik senjata, meskipun melakukan yang terakhir tidak terasa enak. Ukurannya terlalu kecil sehingga sulit mendapatkan gerakan yang presisi. Seringkali, karakter saya justru mengarah ke arah yang sama sekali berbeda ketika saya bermaksud menembak musuh di depan.
Cesar Cadenas/ZDNET
Gaming dalam perjalanan
Pengalaman gaming Anda di Legion Go S bergantung pada judul game yang dimainkan. Secanggih apapun handheld ini, ia tetaplah sebuah handheld, bukan desktop yang sangat kuat. Di balik bodinya terdapat prosesor AMD Ryzen Z2 Go, GPU AMD Radeon, dan RAM 16GB. Konfigurasi ini lebih cocok untuk menjalankan game-game ringan seperti “Hades” atau “Stardew Valley”. Judul seperti itu berjalan dengan mulus pada 120Hz. Rasanya seperti menyaksikan seni.
Game AAA seperti Monster Hunter Wilds lebih sulit dijalankan di Legion Go S. Grafik terlihat buram, dan performa melambat ketika ada banyak hal di layar. Kedengarannya seperti kekurangan perangkat, tetapi Steam Deck juga kesulitan dengan hal yang sama. Ini adalah sifat dari teknologinya, dan fakta bahwa perangkat ini bahkan dapat menjalankan judul-judul tersebut sudah patut diacungi jempol.
Untungnya, Anda dapat menyesuaikan performa perangkat keras secara langsung. Menekan tombol di sudut kanan atas layar akan meluncurkan menu pengaturan. Kemudian, cukup klik ikon petir untuk membuka halaman Performance di mana Anda dapat menyesuaikan performa game sesuai kebutuhan.
Jika Anda tidak ingin menghabiskan waktu setengah jam mengatur pengaturan seperti saya, Anda bisa langsung mengaktifkan profil default suatu game. Fitur ini adalah favorit mutlak saya. Ia secara otomatis menerapkan profil performa game sesuai dengan yang dimiliki Steam untuknya, menghilangkan semua tebakan.
Cesar Cadenas/ZDNET
Masa pakai baterai tidak terlalu bagus. Saat menjalankan “Monster Hunter”, Legion Go S bertahan sekitar satu jam 15 menit sebelum saya harus mengambil charger. Namun, pada game yang lebih ringan seperti “Hades 2”, waktunya meningkat menjadi dua jam.
Lenovo Legion Go S vs Steam Deck
Dengan dirilisnya Legion Go S dengan SteamOS, saya menganggap model Windows sebelumnya sudah usang. Versi inilah yang harus Anda pertimbangkan, dan ia menjadi alternatif yang bagus untuk Steam Deck OLED. Sekarang pertanyaannya, mana yang harus Anda dapatkan: Legion Go S atau Steam Deck?
Cesar Cadenas/ZDNET
Pilihannya sangat dekat, tetapi saya lebih menyukai Legion Go S karena layar sentuhnya. Perangkat Lenovo memiliki LCD 8 inci yang berjalan pada refresh rate 120Hz, sementara Steam Deck milik Valve memiliki layar sentuh OLED 7,4 inci dengan refresh rate maksimal 90Hz. Saya menghargai refresh rate yang lebih tinggi karena memastikan animasi yang lebih halus dan waktu respons yang lebih cepat, yang bisa menjadi penentu menang atau kalah.
Di sisi lain, layar OLED Steam Deck berarti hasil warnanya lebih mengesankan.
Ada faktor penentu lain yang perlu dipertimbangkan. Layar OLED Steam Deck menampilkan palette warna yang lebih hidup, dan perangkat Valve lebih ringan dengan bobot 1,4 pon, sementara Legion Go S berbobot 1,62 pon. Selain itu, Steam Deck memiliki touchpad yang jauh lebih besar di bawah analog stick, yang mempermudah kontrol untuk first-person shooter.
Saran pembelian ZDNET
Lenovo Legion Go S kini sedang dijual seharga $600 di Best Buy, yang merupakan harga yang kompetitif. Saya sangat menikmati produk ini, dan ini adalah perangkat yang pasti akan saya beli untuk diri sendiri, terutama saat diskon. Namun, jika Anda lebih menghargai warna yang lebih hidup dan trackpad yang lebih besar, belilah Steam Deck, yang dijual seharga $549.