Paket Rp4,9 Juta Ini Hidupkan Kembali BlackBerry Classic

Orang-orang sudah bosan dengan ponsel mereka. Sangat bosan dengan lempengan kaca dan logam besar yang membosankan, sampai-sampai mereka mengejek ponsel seperti Nothing Phone 3 yang tampilannya tidak seperti batu bata biasa. Tapi rupanya, kebosanan ini begitu besar hingga ada yang membuat *kit* lengkap untuk mengganti komponen dalam BlackBerry Q20 atau “Classic” yang sudah lama mati, dengan komponen baru sehingga jadi lebih modern berkat Android.

Dulu dicintai karena keyboard QWERTY-nya dan sistem operasi BlackBerry (siapa yang ingat BBM?), BlackBerry Classic diluncurkan tahun 2014 dan hanya bertahan dua tahun sebelum dihentikan di 2016. Tertinggal jauh oleh iPhone dan Android, BlackBerry—yang baru berganti nama dari RIM di 2013—mengganti OS lamanya dengan BlackBerry 10, yang kemudian bisa menjalankan aplikasi Android. Sayangnya, bahkan dengan dukungan Android, BlackBerry 10 tetap tak sanggup menyaingi ekosistem mobile Apple dan Google.

Tapi para penggemar nggak mau menyerah pada BlackBerry Classic. Sebuah perusahaan bernama Zinwa Technologies menjual kit seharga $320 bernama “Q25 Pro set” yang mengganti komponen inti Classic—prosesor, RAM, penyimpanan, kamera, baterai, hingga port pengisian daya—dengan spesifikasi yang lebih kekinian. Kamu perlu menyediakan Q20 sendiri untuk dimodifikasi, tapi kalau punya dan siap dibedah, kit ini menawarkan chipset MediaTek G99, RAM 12GB, penyimpanan 256GB, NFC, dan LTE. Kamera belakang ditingkatkan jadi 50 megapiksel dan kamera depan 8 megapiksel. Baterainya baru berkapasitas 3.000mAh yang diklaim tahan sehari, dan port-nya sudah USB-C.

Nggak punya BlackBerry Q20 yang menumpuk debu di laci? Tenang. Zinwa juga menjual “Q25 Pro full device” lengkap dengan Q20—bodi sama, layar resolusi 720 x 720, keyboard QWERTY, touchpad, dan semua fiturnya—seharga $420. Spesifikasi upgradenya sama persis dengan kit-nya.

MEMBACA  Eksekutif OpenAI mengatakan bahwa undang-undang keamanan AI California mungkin melambatkan kemajuan

Eric Migicovsky, pendiri awal Pebble yang kini menghidupkan kembali smartwatch layar e-paper dengan merk Pebble, membagikan Q20 modifikasinya di X.
*”Ini keren banget,”* kata Migicovsky. *”Ada yang bikin papan utama Android untuk Q20. Pas banget di dalam bodi lama. Layarnya sama, tapi kamera di-upgrade dan port-nya jadi USB C. Seneng banget pegang BlackBerry lagi. Bagian belakang yang lembut bikin nagih.”*

Q25 Pro menjalankan Android, tapi bukan Android 16 terbaru, melainkan Android 13 dari 2022. Menanggapi komentar di X yang menyoroti versi Android-nya, Migicovsky bilang, *”Emang kenapa? Apa bedanya 13/14/versi sekarang?”* Mungkin nggak terasa buat aplikasi dasar seperti telepon, pesan, atau browsing, tapi versi lawas bisa berarti keamanan yang kurang—hal penting di tahun 2025.

Tapi tetap keren lihat startup begitu bersemangat menggarap ponsel niche. Lagi tren nostalgia untuk teknologi retro, terutama ponsel keyboard fisik. Baru-baru ini, Unihertz mengumumkan Titan 2, ponsel mirip BlackBerry Passport dengan keyboard QWERTY (plus layar unik di belakang). Tech reviewer Michael Fisher alias MrMobile masih setia dengan Clicks, perusahaan yang memproduksi aksesori keyboard QWERTY untuk iPhone. Clicks bahkan baru merilis versi keyboard case-nya untuk Motorola Razr Plus dan Ultra foldable tahun 2025.

Ada yang punya nomor telepon mantan CEO BlackBerry Mike Lazaridis dan Jim Balsillie? Penasaran banget mau tau pendapat mereka soal kit Q25 Pro ini.