Xiaomi meluncurkan model EV pertamanya, SU7, di awal 2024. Menjelang akhir tahun, diplomat asing, investor, dan tamu dari perusahaan Tiongkok lain mulai berdatangan ke pabrik perusahaan di Beijing untuk mengikuti tur satu kali, tapi Xiaomi baru menciptakan pengalaman terstandar untuk publik di awal 2025. Awalnya, Xiaomi hanya menawarkan tiga tur per bulan dengan 20 peserta tiap tur.
Ternyata, ekskursi ini sangat populer dan Xiaomi segera menambah jumlah slot secara signifikan. Pada Juli, perusahaan mengumumkan akan menyelenggarakan satu tur tiap hari kerja dan enam tur di akhir pekan, dengan total lebih dari 1.100 pengunjung. Namun, saat pendaftaran dibuka, aplikasi Xiaomi menerima lebih dari 27.000 pendaftaran dalam semalam—jadi peluang mendapat tiket tetap tipis.
Mereka yang beruntung bisa mengamankan tempat akan diajak ke aula ekshibisi untuk mempelajari inovasi terkini mobil listrik Xiaomi. Pengunjung kemudian naik shuttle dan memasuki tiga dari enam lini produksi aktif untuk melihat pekerja dan robot beroperasi.
Setelah itu, mereka bisa mencoba SU7 di sirkuit balap, tempat pengemudi profesional menunjukkan akselerasi 0-60 mph hanya dalam beberapa detik. “Rasanya luar biasa—meluncur sangat cepat, dengan tenaga spontan,” kata Zhao ke WIRED. Belakangan, Xiaomi juga menjual makanan terjangkau dan suvenir di pabrik untuk melengkapi pengalaman.
Seorang pengunjung lain mencatat bahwa shuttle akan berhenti sementara jika menghalangi robot yang terprogram bekerja sesuai jadwal ketat dan kurang fleksibel dibanding manusia. Yuanyuan ingat putrinya berkata setelah tur: “Aku harus belajar lebih giat, nanti tidak bisa dapat kerja. Semua pekerjaan akan dilakukan robot.”
Pabrik Xiaomi adalah contoh bagus bagaimana perusahaan Tiongkok beralih cepat dari manufaktur padat karya ke otomatisasi tinggi berkat kemajuan robotika dan AI. Pemerintah gencar promosikan konsep “lights-out factory” tanpa tenaga manusia, di mana mesin bekerja dalam gelap tanpa perlu lampu dinyalakan. Perusahaan seperti Foxconn hingga raksasa elektronik telah mengubah pabrik mereka jadi ajang pemasaran, mengundang manusia untuk takjub alih-alih bekerja.
Nio, produsen EV ternama lain di Tiongkok, memamerkan salah satu pabrik otomatisnya sejak akhir 2023. Menurut pernyataan perusahaan, lebih dari 130.000 orang mengunjungi pabrik tersebut di 2024, di mana lini perakitan bodi mencapai 100% otomatisasi. Zhang mengatakan saat grupnya mengunjungi pabrik Nio di Hefei bulan lalu, peserta bisa melihat tiga dari empat lini produksi. (Proses pengecatan mobil tidak dibuka untuk umum.)