Era Baru Mobilitas Listrik: Dunia yang Dipenuhi Adapter
Mirip seperti ketika Apple menghilangkan jack headphone pada iPhone 7, peralihan kendaraan listrik terbaru ke port pengisian Tesla telah menjerumuskan dunia ke dalam kekacauan dongle.
Dengan model 2026 dari kendaraan listrik baru dan yang kembali resmi meluncur di jalanan, generasi baru EV akhirnya tiba. EV-EV seperti Lucid Gravity, Rivian R1S dan R1T, serta Hyundai Ioniq 5 semuanya secara native dibangun dengan konektor pengisian Tesla yang memungkinkan koneksi mulus ke jaringan Supercharger-nya.
Tapi kita tidak bisa lepas dari adapter.
Transisi ke NACS Tesla, atau Standar Pengisian Daya Amerika Utara, kini berarti bahwa setiap steker di stasiun pengisian daya publik seperti milik ChargePoint, Electrify America, EVgo, dan lainnya di luar jaringan Supercharger sekarang memerlukan sebuah adapter. Bahkan pengisi daya rumahan akan membutuhkan sepotong plastik tambahan untuk bekerja pada EV baru. Seperti “keberanian” yang ditunjukkan Apple dengan transisinya ke koneksi Bluetooth dari headphone berkabel, beberapa tahun ke depan akan membutuhkan ketahanan—karena semuanya menjadi berantakan.
Hingga saat ini, hanya EV Tesla (Model S, 3, X, Y, dan Cybertruck) yang membutuhkan adapter untuk bekerja di setiap stasiun pengisian di luar jaringan Supercharger, namun kini porsi yang semakin besar dari 4 juta EV di Amerika (per 2024) sedang menuju kelebihan dongle.
Juru bicara Hyundai mengkonfirmasi, “kendaraan datang dengan dua adapter,” demikian pula dengan SUV Gravity baru Lucid untuk pengisian daya AC dan DC. Model Rivian 2026 akan menyertakan adapter J1772 untuk pengisian daya Level 2 untuk kendaraan Dual, Tri, dan Quad-nya, dan Quad Launch Editions akan memiliki adapter CCS Combo 1 DC cepat. Singkatnya: berantakan.
General Motors, perusahaan induk Cadillac, menerbitkan postingan blog musim panas yang menyatakan tepatnya tentang situasi adapter yang akan datang, “Itu menciptakan sedikit komplikasi: akan ada mobil di jalan dengan kedua standar, serta pengisi daya dari kedua varietas di seting publik dan privat.” Cadillac Optiq 2026 akan menjadi EV GM pertama yang bertransisi ke NACS.
Sementara jaringan Supercharger Tesla berkembang pesat dan tumbuh (7.753 stasiun dengan 73.817 konektor individual, naik 16% dari tahun lalu), pengisi daya rumahan dan steker jaringan lama tidak akan kompatibel dengan EV terbaru. Seorang juru bicara Electrify America menulis dalam email, “Electrify America tetap berkomitmen untuk mendukung masa depan konektor [NACS].” Dia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa perusahaan sedang menguji pengisian daya NACS di stasiun-stasiun di Florida dan Connecticut “untuk mendapatkan wawasan tentang pengalaman pelanggan dan data tentang perangkat kerasnya.”
ChargePoint telah mengambil langkah-langkah yang lebih agresif untuk keluar dari kekacauan dongle. Rob Newton, direktur senior pemasaran jaringan tersebut, mengakui dalam sebuah panggilan bahwa di masa lalu “pengalamannya sangat kikuk” ketika sistem pengisian daya yang berbeda terlibat. ChargePoint tidak pernah menyediakan adapter.
Alih-alih mengandalkan pembuat mobil atau pemilik EV individu untuk mengikuti perkembangan dongle terbaru, ChargePoint mengubah sumbernya. Masuklah Omni Port. Diperkenalkan musim panas ini, stasiun ChargePoint terbaru akan memiliki adapter yang dibangun ke dalam stasiun itu sendiri dan pengemudi dapat memilih jenis EV apa yang mereka isi dayanya. “Anda ingin bisa mendatangi sebuah stasiun dan yakin bahwa itu bekerja,” kata Newton.
Stasiun baru akan datang standar dengan Omni Port, tetapi stasiun lama perlu memodernisasi konektor lama dengan kit konversi dari perusahaan. Newton menyebutnya “future-proofing,” tetapi ini lebih tentang memastikan pemilik EV baru dapat terus menggunakan (dan membayar untuk kilowatt-jam dari) stasiun pengisian daya non-Tesla.
Hampir setiap pembuat mobil dengan model listrik mengumumkan dalam beberapa tahun terakhir bahwa mereka melakukan peralihan yang tak terelakkan ke sistem pengisian daya Tesla. Dan kini itu terjadi — dengan segala dongle-nya.