Oxygen/Moment via Getty Images
Ikuti ZDNET: Tambahkan kami sebagai sumber pilihan di Google.
—
Poin Penting ZDNET
- Browser AI Neon dari Opera dirilis untuk publik pada Kamis.
- Dibanderol dengan harga yang cukup mahal, $19,90/bulan.
- Gartner baru-baru ini menasihati bisnis untuk menghindari penggunaan browser AI.
—Browser web berbasis AI dari Opera, Neon, kini tersedia untuk semua orang. Namun, ia hadir dengan label harga yang cukup berat, yaitu $19,90 per bulan — sebuah angka yang mungkin terlalu tinggi bagi kebanyakan orang untuk sebuah teknologi yang masih dalam tahap awal dan menyisakan risiko keamanan yang belum tuntas.
Direlis pada Oktober dengan akses daftar tunggal eksklusif, Neon digambarkan Opera sebagai "browser eksperimental untuk power user AI." Perusahaan perangkat lunak asal Norwegia ini berharap konsumen bersedia membayar untuk browser AI yang memanfaatkan berbagai model frontier dan mampu menangani beragam tugas web. Tantangan persaingan pun tidak kecil: Perplexity dan OpenAI telah meluncurkan browser web gratis mereka masing-masing, bernama Comet dan Atlas. Sementara itu, Microsoft dan Google semakin mendalamkan fitur AI ke dalam Edge dan Chrome.
Semua produk dan peningkatan baru ini dipasarkan sebagai penyempurna pengalaman menjelajah web tradisional, di mana kendali banyak diserahkan pada AI untuk menangani tugas yang membosankan dan menyita waktu, sementara pengguna dapat fokus pada hal-hal yang lebih penting. Browser telah menjadi aset krusial dalam gold rush AI, karena berperan sebagai gerbang utama ke internet.
Apa yang Ditawarkan Neon
Opera tampaknya menyadari bahwa $19,90/bulan adalah harga yang tinggi untuk konsumen rata-rata, sehingga menyasar segmen "power user AI." Keuntungan terbesarnya adalah akses ke sejumlah model AI terkemuka, seperti GPT-5.1, Gemini 3 Pro, dan Nano Banana Pro, yang masing-masing biasanya memerlukan biaya langganan terpisah untuk penggunaan penuh.
Neon dilengkapi empat agent AI khusus:
- Chat: Untuk berkomunikasi layaknya chatbot biasa.
- Do: Untuk menavigasi situs web dan melakukan tindakan atas nama pengguna, seperti memesan hotel atau tiket pesawat.
- Make: Untuk menulis kode serta menghasilkan gambar dan konten lainnya.
- Opera Deep Research Agent (ODRA): Untuk mengumpulkan informasi bersumber tentang topik kompleks menjadi laporan yang rapi.
Langganan bulanan juga memberikan keanggotaan ke komunitas Discord eksklusif tempat pengguna dapat memberikan saran dan berinteraksi langsung dengan insinyur perusahaan.
Kekhawatiran Keamanan
Memberikan kendali AI atas kehidupan digital Anda bukanlah hal yang bisa dianggap sepele. Penggunaan browser AI berarti memberikan izin baginya untuk mengakses dan menangani informasi pribadi sensitif secara otonom — dan ini bisa berujung pada masalah. Awal bulan ini, Gartner menerbitkan laporan yang menasihati bisnis untuk tidak menggunakan browser AI, karena berpotensi membagikan data proprietary ke server cloud pengembang dan rentan terhadap serangan prompt injection berbahaya.
Opera telah menanggapi kekhawatiran ini dalam sebuah postingan blog, mengakui bahwa browser agentic dapat rentan terhadap jenis serangan baru yang mengeksploitasi kerentanan pada agent AI. Perusahaan menguraikan langkah-langkah mitigasi yang diambil, termasuk fungsi "analisis prompt." Namun, mereka juga memberikan catatan penting: risiko serangan prompt injection yang berhasil tidak dapat direduksi sepenuhnya hingga nol karena sifat non-deterministik model AI. Singkatnya, gunakan dengan risiko Anda sendiri.