Strategi AI OnePlus: Plus Mind dan Mind Space
Saat ini, hak untuk mengintegrasikan AI ke dalam perangkat smartphone sudah tidak bisa ditawar lagi. OnePlus mungkin agak terlambat, tapi akhirnya mereka juga hadir dengan rencananya. Pada Selasa lalu, perusahaan ini mengumumkan visi AI pribadi mereka untuk ponsel OnePlus, termasuk OnePlus 13.
Di acara peluncuran di London minggu lalu, saya tidak hanya melihat fitur AI pertama yang akan hadir di ponsel OnePlus, tetapi juga mendengar rencana mereka untuk menghadirkan fitur AI yang lebih canggih di masa depan.
Dengan semua pembuat ponsel Android yang mengandalkan chip Qualcomm terbaik dan Gemini AI dari Google, strategi AI yang kuat bisa menjadi pembeda. Saya terkesan dengan cara OnePlus yang terlihat berpikir jauh ke depan dan tidak terburu-buru dalam menerapkan AI. Rilis awal mereka mungkin akan menarik perhatian, meski idenya tidak sepenuhnya orisinil.
"Mind Space" di OnePlus 13
Alat AI andalan OnePlus disebut Plus Mind, yang bisa menyimpan, menyarankan, dan mencari berdasarkan apa yang ada di layar ponsel, lalu menyimpannya di aplikasi bernama Mind Space. Fitur ini bisa diaktifkan kapan saja, baik dengan tombol khusus (Plus Key) atau swipe-up. Jika mendeteksi acara atau reservasi, Plus Mind akan menyarankan entri kalender.
Menurut Arthur Lam, direktur OxygenOS dan strategi AI OnePlus, Mind Space adalah tempat untuk "mengatur ingatan yang terfragmentasi". Ini adalah pusat konten penting pengguna, dengan pencarian AI yang mengurangi overload informasi atau bahkan menerjemahkan konten ke bahasa lain.
Plus Mind akan debut di OnePlus 13S (khusus pasar Asia) yang punya tombol AI khusus. Sayangnya, pengguna di AS dan Eropa harus menunggu lebih lama karena fitur ini baru akan datang ke OnePlus 13 via update OTA tahun ini.
Plus Mind & Mind Space: Impresi Pertama
Di OnePlus 13 (yang belum punya Plus Key), fitur AI diaktifkan dengan three-finger swipe-up. Saat saya mencoba, hasilnya tidak selalu konsisten—perlu teknik tertentu agar berfungsi, dan seringkali malah menggeser konten di layar.
Setelah mencoba menyimpan berbagai konten, pendapat saya cukup beragam. Proses membuat acara dari detail di layar berjalan lancar, dan pencarian dengan bahasa alami di Mind Space juga berfungsi baik. Namun, saat menyimpan artikel, AI hanya merangkum teks yang terlihat di layar, bukan keseluruhan bacaan.
Saya juga kesulitan mengorganisir konten di Mind Space karena harus dilakukan manual, tanpa bantuan kategorisasi otomatis—ini agak mengecewakan.
Seperti produsen Android lain, OnePlus memanfaatkan alat Gemini Google, sambil menambahkan fitur unik. Namun, Mind Space akan mudah dibandingkan dengan Essential Space-nya Nothing.
Apa Selanjutnya untuk AI OnePlus?
Plus Mind dan Mind Space baru tahap pertama dari tiga strategi AI OnePlus. Tahap selanjutnya adalah integrasi model bahasa besar (LLM) untuk menciptakan "persona" yang memahami kebiasaan pengguna.
"Ini akan membantumu memahami dirimu sendiri," kata Lam, bahkan mungkin mengungkap hal yang "mengejutkan" atau "menginspirasi".
Tahap ketiga adalah transformasi menjadi asisten AI penuh, tapi OnePlus belum sampai di sana. Sementara itu, mereka punya beberapa rencana lain:
- AI VoiceScribe (lebih dulu di India): memberikan rangkuman cepat setelah panggilan di WhatsApp, Snapchat, atau Telegram.
- AI Call Assistant: terjemahan real-time dalam teks dan suara saat panggilan.
Untuk fotografi, ada AI Best Face 2.0 (membenahi ekspresi hingga 20 orang dalam foto grup) dan AI Reframe (saran cropping kreatif untuk foto yang kurang rapi). Fitur foto ini akan datang musim panas ini, tapi untuk rollout besar-besaran, mungkin masih perlu ditunggu.