NASA Mencabut Dukungan untuk Pendarat Europa, Namun Ilmuwan Ajukan Rencana Cadangan

Para insinyur NASA telah menghabiskan satu dekade terakhir mengembangkan pendarat yang tangguh dan sebagian otonom, dirancang untuk mengeksplorasi Europa—salah satu bulan Jupiter yang paling menarik. Namun, badan antariksa ini ragu-ragu dengan proyek tersebut, dan kini para insinyur menargetkan destinasi baru untuk wahana tersebut: Enceladus.

Europa lama menjadi target utama dalam pencarian kehidupan luar bumi karena para ilmuwan menduga adanya lautan bawah permukaan di balik kerak esnya, yang mungkin dipenuhi kehidupan mikroba. Namun, robot yang dilengkapi pelindung radiasi, perangkat lunak mutakhir, dan alat pengebor es ini tidak akan segera diberangkatkan.

Dalam makalah terbaru di Science Robotics, insinyur di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA memaparkan desain dan pengujian prototipe Europa Lander, penjelajah berkaki empat yang dirancang untuk bertahan di permukaan brutal bulan Jupiter tersebut. Robot ini didesain untuk berjalan—bukan berguling—menganalisis medan, mengumpulkan sampel, dan mengebor kerak es Europa, semuanya dengan panduan minimal dari Bumi karena keterlambatan komunikasi yang signifikan antara planet kita dan bulan yang berjarak 568 juta mil (914 juta kilometer) itu.

Dirancang untuk beroperasi secara otonom selama berjam-jam, robot ini dilengkapi kamera stereoskopik, lengan robotik, lampu LED, dan bahan khusus yang cukup kuat untuk menahan radiasi tinggi dan suhu beku. Suhu di Europa berkisar dari -210°F (-134°C) di ekuator hingga -370°F (-223°C) di kutubnya.

Setelah bertahun-tahun pengembangan—termasuk uji coba di lab JPL, simulasi canggih, dan uji lapangan terakhir di medan es Alaska—Europa Lander sukses melewati semua tes. Ia siap menjelajahi perbatasan beku tata surya. Sayangnya, NASA menghentikan misi ini.

Menurut tim, tantangan mencapai Europa—seperti paparan radiasi, jarak yang sangat jauh, dan jendela observasi yang sempit—terlalu berat bagi pimpinan NASA. Belum lagi pemotongan anggaran drastis oleh pemerintahan Trump yang akan menurunkan dana NASA dari $7,3 miliar menjadi $3,9 miliar. Pendarat yang semula menjadi pusat inisiatif astrobiologi berani ini kini pada dasarnya dibekukan.

MEMBACA  Samsung Berikan Bonus Gratis $120 untuk Pengguna Galaxy Z Fold dan Flip 7 – Begini Cara Klaimnya

Tapi para insinyur tak menyerah. Mereka kini berupaya agar robot ini mendapat kesempatan kedua—di Enceladus, bulan Saturnus yang juga memiliki lautan bawah permukaan dan lebih ramah untuk eksplorasi robotik. Walau tetap sangat dingin, radiasi di Enceladus lebih rendah dan jendela aksesnya lebih baik dibanding Europa.

Apakah robot penjelajah es ini akan mendapat kehidupan kedua masih belum pasti. Tapi ia dibangun untuk berjalan di bulan—walau mungkin kaku dan berisik—dan ia layak mendapatkan momennya.