Tampaknya hampir terlalu lucu untuk menjadi kenyataan, namun itulah dunia tempat kita tinggal. Satu tahun setelah AS menembak jatuh balon mata-mata China yang memicu kegilaan nasional, militer telah melihat balon lain di langit Amerika.
Dave Bautista Membuka Dirinya Tentang Hubungannya Dengan Denis Villeneuve
Pejabat sedang melacak balon ketinggian tinggi yang terbang di atas Barat Amerika Serikat, seperti dilaporkan oleh CBS News pada Jumat sore. Sebelumnya, balon tersebut dikabarkan terbang di atas Colorado dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan pejabat militer. Militer mengirim personel untuk memeriksa balon tersebut dan menyimpulkan bahwa itu bukan ancaman, demikian dilaporkan oleh outlet tersebut, meskipun asal dan tujuannya masih belum diketahui.
Jurubicara dari North American Aerospace Defense Command, atau NORAD, mengkonfirmasi ke Gizmodo bahwa militer telah mendeteksi “balon kecil” pada ketinggian antara 43.000-45.000 kaki (13.100-13.700 meter).
“Balon tersebut diintersep oleh pesawat tempur NORAD di atas Utah, yang menentukan bahwa balon tersebut tidak bisa dimaneuver dan tidak mengancam keamanan nasional. NORAD akan terus melacak dan memonitor balon tersebut,” kata U.S. Air Force Master Sergeant Benjamin Wiseman dalam sebuah email. “FAA juga menentukan bahwa balon tersebut tidak membahayakan keselamatan penerbangan. NORAD tetap berkoordinasi erat dengan FAA untuk memastikan keselamatan penerbangan.”
Sampai saat ini, tidak ada foto publik dari balon terbaru ini, yang beberapa laporan mengatakan terbuat dari Mylar dan memiliki sebuah kotak kecil bergantung di bawahnya. Balon tersebut dikabarkan melayang ke arah timur di jetstream dan diperkirakan akan terbang di atas Georgia pada Jumat malam, menurut CBS News.
Kembali pada Februari 2023, kekacauan balon mata-mata China menyebabkan kerusuhan di AS dan segera memicu desakan dari Partai Republik kepada pemerintahan Biden untuk menembaknya jatuh. Balon tersebut menyebabkan krisis diplomatik, meskipun klaim dari pejabat China bahwa balon tersebut bukan mata-mata dan sebenarnya merupakan proyek sipil untuk penelitian meteorologi. Bahkan, balon tersebut masuk ke AS secara tidak sengaja, klaim pejabat China.
“Pihak China menyesali masuknya kapal udara ke wilayah udara AS karena keadaan memaksa,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan saat itu.
Pejabat di AS tidak yakin, menyatakan bahwa balon tersebut mampu mengumpulkan komunikasi melalui satelit dan memiliki “beberapa antena.” Balon tersebut juga dilengkapi dengan peralatan lain yang “jelas untuk intelijen surveilans.”
Presiden Joe Biden akhirnya memberikan perintah untuk menembak jatuh balon mata-mata China menggunakan pesawat tempur Angkatan Udara saat balon tersebut sedang terbang di atas garis pantai Carolina.