Mark Zuckerberg berusaha untuk membawa Facebook ke Tiongkok, di mana situs tersebut diblokir, selama lebih dari satu dekade. Menurut laporan informan, Zuckerberg dan Meta mempertimbangkan beberapa taktik yang cukup tidak pantas untuk mewujudkannya, termasuk sistem sensor dan berbagi data pengguna.
Informan dalam kasus ini adalah Sarah Wynn-Williams, yang mengajukan keluhan berhalaman 78 kepada Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC). Laporan tersebut, yang diperoleh secara eksklusif oleh The Washington Post, menuduh Facebook mempertimbangkan memberikan partai penguasa Tiongkok kemampuan untuk menyensor konten dan meredam ketidaksetujuan. Juga termasuk dalam laporan tersebut adalah kesiapan Meta untuk berbagi data pengguna dengan Tiongkok.
Keluhan dari Wynn-Williams dilaporkan mengklaim bahwa Facebook, pada tahun 2015, membuat alat sensor untuk Tiongkok yang akan memungkinkannya untuk menghapus konten atau menutup situs selama “ketegangan sosial.” Keluhan dari Wynn-Williams, yang dipecat pada tahun 2017 dari pekerjaannya di tim yang bekerja pada kebijakan Tiongkok, dilaporkan berisi dokumen internal Meta.
Keluhan juga mengklaim bahwa Facebook menghadapi tekanan untuk menyimpan data pengguna Tiongkok di Tiongkok, yang bisa membuatnya lebih mudah bagi pemerintah untuk mengakses informasi tersebut. Facebook juga diduga mempertimbangkan melemahkan perlindungan privasi untuk pengguna Hong Kong dalam upaya untuk memuaskan Tiongkok.