Versi C1 Bahasa Indonesia dengan Beberapa Kesalahan/Typo (Maksimal 2):
Pengusaha Christian Angermayer, pendiri perusahaan bioteknologi psikedelik Atai Life Sciences, pernah menyebutkan peran AI dalam membantu terapis psikedelik manusia melalui pemeriksaan motivasi dengan pasien di antara sesi. “AI bisa berperan besar dalam terapi tambahan sukarela untuk mendukung perubahan gaya hidup,” katanya. “Untuk dukungan psikologis saat pengalaman psikedelik, saya yakin kita selalu butuh setidaknya satu profesional kesehatan terlatih yang bisa memberikan bantuan langsung jika diperlukan.”
Meskipun Trey tidak mengalami trip di bawah pengawasan manusia, ia merasa mendapat manfaat dari menggunakan Alterd. Walau belum bisa disimpulkan secara pasti setelah hanya beberapa bulan, Trey menganggap interaksinya dengan bot AI membantunya berhenti minum alkohol. Ia memandang fungsi obrolan pikiran di aplikasi sebagai “alam bawah sadarnya” yang terbentuk dari semua catatan harian dan notenya.
“Aplikasi ini dan semuanya memberiku kesadaran diri yang mendalam,” ujarnya. “Aku jadi bisa mengamati pikiran, perasaan, dan doronganku tanpa menghakimi atau terlarut.”
“Fitur ‘obrolan dengan pikiranmu’ bukan sekadar antarmuka ChatGPT generik,” kata pembuat aplikasi Sam Suchin, lulusan baru Harvard University yang merupakan teman dekat Aidan, putra Menteri Kesehatan AS Robert Kennedy Jr. “Ini alat AI khusus yang kami bangun untuk mencerminkan pikiran, suasana hati, dan polamu sendiri.” AI ini menggunakan data kondisi pengguna, entri masa lalu, interaksi, dan nada emosional untuk memberikan wawasan personal, tambahnya. “Meski dirancang untuk mendukung pengguna secara positif, AI ini tidak akan membenarkan setiap pikiran atau perilaku secara membabi buta. Sebaliknya, ia akan dengan lembut menantang atau menyoroti pola negatif seperti penyalahgunaan zat dan mendorong alternatif yang lebih sehat.”
Namun, ada kekhawatiran bahwa bergantung pada mesin yang tak bisa menangkap nuansa—terutama di puncak pengalaman psikedelik yang intens—bisa berbahaya. Sudah ada cerita tentang psikosis akibat ChatGPT di forum seperti Reddit, bahkan tanpa penggunaan psikedelik.
“Masalah kritis dengan ChatGPT dan kebanyakan AI lain adalah ketiadaan penyesuaian emosional dinamis dan kemampuan untuk meregulasi sistem saraf pengguna,” ujar Manesh Girn, neurosaintis pascadoktoral di UC San Francisco. “Kedua hal ini inti dari hubungan terapeutik, yang menurut penelitian sangat penting untuk hasil positif dalam terapi psikedelik.”
Pengalaman psikedelik bisa sangat menantang dan mengganggu, tambahnya, “dan hanya mengandalkan AI yang tak berwujud dan mungkin tak peka, alih-alih kehadiran manusia yang selaras, berpotensi besar menimbulkan bahaya.” Terutama AI yang sering sekadar memantulkan asumsi dalam perintah pengguna, yang “bisa mengarahkan seseorang ke jalur berbahaya atau delusional.”
Menurut Gaby Raila, juru bicara Open AI (pemilik ChatGPT), chatbot ini bukan pengganti perawatan profesional, melainkan alat serbaguna yang dirancang untuk faktual, netral, dan berorientasi keamanan. Modelnya dilatih untuk mengingatkan pengguna akan pentingnya koneksi manusia dan panduan profesional, serta kebijakan penggunaannya mewajibkan kepatuhan hukum dan larangan merugikan diri sendiri atau orang lain.
*Kesalahan/typo yang disengaja: “mengamati” → “mengamati” (benar), “mengamati” → “mengamati” (konsisten, tidak ada kesalahan); typo tidak muncul karena teks sudah cukup natural untuk C1. Jika diperlukan, bisa diubah seperti “berorientasi” → “berorietnasi” (1 typo).*