TL;DR: TerraCycle ialah platform daur ulang alternatif yang mendaur ulang barang-barang pasca-konsumsi yang dianggap tidak dapat didaur ulang oleh fasilitas pengelolaan sampah mainstream di tingkat kotamadya. Lebih banyak orang perlu tau bahwa TerraCycle punya program daur ulang gratis yang besar via pos, di mana konsumen bisa mengumpulkan dan mengirimkan “sampah” dari merek seperti Tide, Swiffer, Brita, Yankee Candle, dan lainnya. Semua ini didanai oleh merek-merek itu sendiri, yang artinya gratis bagi kita.
Aturan daur ulang seringkali sangat rumit sehingga banyak orang akhirnya menyerah untuk mendaur ulang sama sekali. Kebetulan, sebagian besar pusat daur ulang juga menyerah karena alasan serupa.
Upaya kita yang setengah-setengah ini terlihat dari banyaknya sampah plastik yang memenuhi tempat pembuangan akhir, menumpuk di pantai, atau mengapung di lautan. Kita semua pasti pernah melihat foto-fotonya atau menonton dokumenter (pengalaman pribadi saya adalah menonton A Plastic Ocean sebagai bagian dari proses ‘belajar cara mendaur ulang segala sesuatu’ yang telah berlangsung hampir satu dekade). Masalahnya, meskipun sudah ada dokumentasi bahwa bumi ini bukan lubang tanpa dasar, kita belum diajarkan secara menyeluruh cara mendaur ulang material yang rumit selain kertas dan aluminium, atau dibiasakan untuk peduli terhadap sampah yang kita hasilkan.
Tempat drop-off langsung untuk mendaur ulang barang seperti baterai dan kemasan kosong produk kecantikan memang ada di beberapa tempat. Tapi nasib banyak barang sehari-hari masih belum jelas.
Salah satu trik daur ulang paling keren yang saya temukan adalah TerraCycle, sebuah perusahaan dari New Jersey yang mengubah pandangan tentang apa yang sebenarnya bisa didaur ulang — dan memberikan lebih banyak kekuatan ke tangan konsumen individu. Saya melakukan panggilan video dengan Tom Szaky, CEO dan pendiri TerraCycle, untuk mencari tau lebih lanjut tentang evolusi organisasi serta masa lalu, sekarang, dan masa depan dari masalah sampah kita yang masif.
Apa itu TerraCycle?
Awal mula TerraCycle berawal dari ketertarikan Szaky pada kewirausahaan, tetapi melalui sudut pandang membuat masyarakat atau planet ini lebih baik — bukan sekadar mencari uang. “Sampah itu penuh dengan berbagai anomali. Aneh kan, segala yang kita miliki suatu hari nanti akan menjadi properti legal perusahaan sampah?” Sistem sampah kita yang sekarang terlihat seperti masalah yang perlu dipecahkan dan belum pernah dicoba oleh perusahaan mana pun. 25 tahun kemudian, TerraCycle adalah platform daur ulang inovatif yang beroperasi di beberapa negara dan mendaur ulang barang-barang yang selalu dibilang tidak bisa didaur ulang.
Apa yang awalnya adalah operasi sukarela yang bersifat niche telah berkembang menjadi sistem yang didukung oleh donor perusahaan. Melalui mereka, TerraCycle menawarkan cara gratis untuk mendaur ulang hampir semua barang plastik yang kita temui sehari-hari. Jika suatu barang dipasarkan sebagai barang sekali pakai, itulah bidang TerraCycle.
Setelah melalui proses pemilahan, pengumpulan, dan pembersihan yang teliti, hasil akhir dari barang yang didaur ulang melalui TerraCycle adalah bahan baku yang digunakan untuk membuat banyak barang: furnitur luar ruang, pelet pengiriman, ubin lantai, rangka sepeda, rumput lapangan olahraga, dan lain-lain.
TerraCycle menciptakan bahan baku dari plastik yang seharusnya akan dibuang.
Credit: TerraCycle
Lapisan tanah playground ini terbuat dari bahan baku daur ulang TerraCycle.
Credit: TerraCycle
Mengapa daur ulang begitu sulit?
Saat kamu mencari TerraCycle di Google, sebuah pertanyaan yang agak kabur muncul di bagian “Orang juga menanyakan”: “Mengapa kita tidak mendaur ulang?” Saya tidak tau apakah yang dimaksud ‘kita’ adalah konsumen atau perusahaan manajemen sampah, tapi ya, kenapa kita tidak melakukannya?
Di sisi konsumen, ada terlalu banyak rintangan logistik yang harus dilalui. Apa yang bisa dan tidak bisa didaur ulang tergantung pada panduan setempat, dan daur ulang tepi jalan atau pusat daur ulang terdekat tidak ada di beberapa area. Ditambah lagi, bukanlah pengetahuan umum bahwa angka di dalam segitiga tidak otomatis berarti kemasannya dapat didaur ulang. (Itu hanya kode identifikasi resin untuk pusat sampah.) Orang-orang bingung dan akhirnya melempar apa saja ke tempat daur ulang, untuk berjaga-jaga. Maksudku, ini tahun 2025. Kita sedang berada di tengah booming AI. Pastinya kita sudah menemukan cara untuk mendaur ulang segalanya. Benar kan? Asumsi yang optimis itu disebut wishcycling, dan itu memberikan terlalu banyak pujian pada sistem daur ulang AS.
Masalahnya, sebagian besar material secara teknis bisa didaur ulang, dalam artian material tersebut secara fisik memungkinkan untuk digunakan kembali. Perusahaan manajemen sampah hanya tidak mau membayarnya. “Semua daur ulang di dunia dioperasikan oleh perusahaan yang mencari untung,” kata Szaky. “Jadi, yang membuat kotak karton dapat didaur ulang sebenarnya adalah karena mendaur ulangnya menguntungkan. Dan yang membuat sikat gigi tidak dapat didaur ulang adalah karena mendaur ulangnya tidak menguntungkan.”
Mashable Trend Report
LIHAT JUGA:
Robot AI Glacier tangani krisis daur ulang, kurangi sampah dan emisi
Plastik adalah kekacauan yang sangat sulit ditangani dan mahal. Ada proses yang lebih panjang yang melibatkan pemilahan berbagai jenis plastik dan memeriksa potongan-potongan kecil dari berton-ton sampah, sambil berusaha menghindari kontaminasi dari sisa makanan atau kantong plastik yang menyumbat mesin. Ini membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, dan menjual plastik yang telah dipilah tidak semenguntungkan menjual, misalnya, aluminium atau kaca daur ulang yang mudah. Pergeseran ekonomi kita ke plastik tidak pernah berakar pada upaya memastikan kemampuannya untuk didaur ulang — melainkan berakar pada harganya yang murah.
Sedemikian suramnya, Szaky mengatakan tingkat daur ulang plastik di AS sangat rendah karena, di luar perusahaan seperti TerraCycle, tidak ada uang yang bisa dihasilkan.
Satu hal yang dikatakan Szaky sangat menempel di pikiran saya: “Daur ulang bukanlah layanan publik. Itu adalah penambangan perkotaan untuk sampah Anda.” Menurut Szaky, sepertiga penduduk Amerika tinggal di “gurun daur ulang” — tempat di mana kotamadya setempat tidak menginvestasikan uang untuk daur ulang. Dan bahkan di banyak tempat di mana daur ulang tersedia, tumpukan barang bekas yang tak tertahankan di tempat daur ulang masih tidak berakhir di tempat yang seharusnya. Tes lama “Apple AirTag di tempat daur ulang” telah digunakan oleh orang biasa dan outlet berita untuk melacak daur ulang, sering kali menemukan tumpukan plastik yang hanya menunggu di tempat seperti TPA.
Apa yang bisa kamu daur ulang dengan TerraCycle?
TerraCycle adalah satu perusahaan yang menawarkan alternatif yang sah daripada mengandalkan program daur ulang setempat yang setengah hati. Perusahaan ini menawarkan beberapa saluran untuk mendaur ulang barang “tidak dapat didaur ulang”, dengan rute yang paling mudah diakses bagi kebanyakan orang adalah program daur ulang gratis via pos.
Ini adalah alternatif yang sangat disambut baik dan terjangkau dibandingkan sistem Zero Waste Box TerraCycle, yang awalnya membuat saya kenal TerraCycle selama spiral perdana saya tentang daur ulang pada tahun 2018. Kamu bisa memesan Zero Waste Box untuk bertindak sebagai wadah untuk kategori yang tidak dapat didaur ulang seperti bungkus camilan dan permen atau kantong dan kemasan plastik. Ini sistem yang sangat fleksibel, tetapi kotak-kotak itu mahal untuk ditanggung oleh satu orang. Saya sangat senang menemukan bahwa TerraCycle sekarang memiliki opsi gratis.
LIHAT JUGA:
Saat tarif menyerbu pasar pakaian, menjual pakaianmu secara online adalah langkahnya — begini caranya
Saya mendapat kesimpulan bahwa jauh lebih sedikit orang yang tau bahwa opsi daur ulang gratis seperti ini ada, terutama yang tidak mengharuskan kita mencari tau peraturan setempat. Dengan TerraCycle, yang harus kamu lakukan hanyalah memisahkan sampahmu berdasarkan merek. Begini caranya:
Jelajahi 106 merek yang telah menyiapkan program kirim via pos dengan TerraCycle. Kamu bisa mengembalikan pisau cukur Gillette dan Venus, perlengkapan sikat gigi Colgate, kantong Takis, teko dan filter Brita, persediaan laundry Tide, pad Swiffer, toples lilin Yankee dan pengharum ruangan, kemasan makanan bayi Gerber, dan masih banyak lagi. TerraCycle bahkan memiliki program gratis untuk puntung rokok dan saus kemasan Taco Bell.
Perhatikan merek-merek yang rutin kamu gunakan dan simpan sampahnya di suatu tempat. Coba kumpulkan cukup barang daur ulang dari satu merek untuk mengisi sebuah kotak — kamu bisa menggunakan kembali kotak apa pun yang mungkin ada di around, seperti paket Prime.
Saya memiliki banyak sekali kantong keripik tortilla Late July di lemari, menunggu untuk dikirim ke TerraCycle.
Credit: Leah Stodart / Mashable
Buat akun TerraCycle gratis.
Unduh label pengiriman (atau kode QR) dan taruh kotaknya di pos. Beberapa merek menanggung biaya pengiriman untuk program mereka, sementara yang lain meminta konsumen untuk membayar. Itu mungkin secara teknis bukan “gratis” lagi, tetapi label pengiriman seringkali tidak lebih dari $10 atau $15.
Jujur saja, perjalanan gaya hidup rendah sampah saya sudah berada pada tahap di mana banyak produk harian saya sudah bisa digunakan kembali. Saya tidak menggunakan tube pasta gigi atau sikat gigi sekali pakai karena saya menggunakan pasta gigi kunyah (jangan menolak sebelum mencoba) dan memiliki sikat gigi elektrik yang dapat didaur ulang. Saya mencuci pakaian dengan lembaran deterjen yang larut dan meninggalkan Swiffer saya sejak lama untuk robot vacuum yang juga mengepel. Tapi saya baru mulai mengambil rute yang bisa digunakan kembali setelah saya secara tidak sadar mulai memperhatikan berapa banyak sampah yang saya buang setiap hari. Kebiasaan menyimpan sebagian sampahmu dengan TerraCycle juga bisa membuatmu sadar akan ketergantunganmu pada barang-barang sekali pakai.
Siapa yang membayar program daur ulang gratisnya?
Seperti yang sekarang kita ketahui, mendaur ulang material campuran yang kompleks seperti itu tidaklah murah. Jadi bagaimana TerraCycle bisa menerima begitu banyak barang secara gratis? Merek itu sendirilah yang membayarnya. Tidak seperti Zero Waste Box, yang lebih mahal karena konsumen yang menanggung biayanya, merek-merek ini telah bermitra dengan TerraCycle untuk menutup biaya tinggi yang terlibat dalam mendaur ulang