Kini, harga listrik melonjak di samping semua permintaan yang terbuka lepas dari pandemi Covid-19, ketika perlambatan ekonomi global dan desakan dari pembuat kebijakan sempat menahan kenaikan tagihan utilitas.
“Saya rasa jika kami mengulangi analisis ini untuk tahun depan, kemungkinan akan ada sedikit kenaikan tahun ini, namun data yang saya lihat tidak menunjukkan peningkatan yang benar-benar signifikan dalam konteks historis,” ujar Geoffrey Blanford, penulis utama laporan EPRI.
Namun, bukan cuma satu cerita yang berkembang di seluruh negeri.
AS memiliki sistem energi yang sangat kacau. Besarnya biaya yang dikeluarkan orang untuk menerangi rumah, menghangatkan diri, dan bepergian sangat bervariasi dari satu negara bagian ke negara bagian lain, bahkan antar tetangga. Misalnya, rumah tangga di Texas cenderung menghabiskan porsi anggaran lebih besar untuk menjalankan truk pikap mereka, sementara keluarga di Massachusetts mengeluarkan bagian yang lebih besar untuk tetap hangat.
Jadi, tidak—kita tidak sedang dalam krisis energi, tapi kecil kemungkinan tagihan listrik Anda akan turun dalam waktu dekat. Namun, ada sedikit kabar baik: Dalam tahun-tahun mendatang, orang Amerika justru diproyeksikan menghabiskan porsi pendapatan yang lebih kecil untuk energi secara keseluruhan seiring teknologi membuat peralihan dari bahan bakar fosil menjadi lebih hemat biaya.
“Dalam skenario pandangan ke depan kami, salah satu pendorong utama perubahan adalah elektrifikasi, khususnya kendaraan ringan,” kata Blanford. “Ini cenderung justru mengurangi beban energi dalam istilah riil per rumah tangga dari waktu ke waktu, meskipun Anda lebih banyak berbelanja untuk listrik.” Meskipun penjualan mobil listrik melambat di AS, jumlahnya tetap bertambah di lebih banyak jalan. Dan seiring rumah serta peralatan menjadi lebih efisien, hal itu juga akan membantu mengurangi tagihan energi. Berdasarkan tren terkini, beban energi rata-rata rumah tangga AS akan menyusut sebesar 36 persen pada 2050, dengan penurunan di tingkat negara bagian antara 10 hingga 50 persen, menurut laporan tersebut.