Poin Penting ZDNET
Asus ProArt P16 kini tersedia dengan harga mulai dari $1.900. Laptop ini menggabungkan perangkat keras yang kuat dengan berbagai opsi kustomisasi yang dirancang untuk kreator. Namun, personalisasi yang mendalam membutuhkan keterlibatan pengguna, trackpad yang besar mungkin tidak cocok untuk semua orang, dan layar ultra-glossy cenderung silau.
Seri ProArt dari Asus terdiri dari laptop ramping dengan perangkat keras high-end untuk para kreator. Yang terbaru adalah ProArt P16 bertenaga AMD, yang menawarkan performa tangguh dengan desain hitam elegan, trackpad besar dilengkapi DialPad eksklusif Asus, serta layar yang memukau.
Saya sempat mencoba ProArt P16 beberapa bulan lalu dan menemukannya sebagai mesin yang sangat capable dengan kekuatan mentah yang besar. Namun, butuh sedikit kustomisasi dan optimalisasi untuk mengoptimalkan penggunaannya. Sebelum membahas itu, mari lihat dulu spesifikasinya.
Spesifikasi Keras
ProArt P16 dilengkapi RAM 32GB, prosesor AMD Ryzen AI 9 HX 370, dan chip 12-core, 24-thread dengan NPU 50 TOP. Kekuatan ini mendukung berbagai tugas kreatif seperti video editing, animasi canggih, desain grafis, atau multitasking dengan banyak aplikasi dan tab browser.
Salah satu keunggulan laptop ini adalah layarnya. Layar sentuh AMOLED 500-nit dengan resolusi 3840 x 2400 memberikan gambar tajam dan cerah berkat lapisan glossy premium. Didukung GPU Nvidia GeForce RTX 4060, laptop ini juga memiliki DLSS 3 (Deep Learning Super Sampling) dan dukungan ray tracing.
Meski bisa memberikan pengalaman gaming yang bagus, performanya sedikit terhambat oleh refresh rate 60Hz. Keputusan Asus membatasi refresh rate ini sedikit mengecewakan, tapi itu membuat harga tetap terjangkau dan tetap fokus pada penggunaan utama sebagai laptop kreator.
Fitur Khusus untuk Kreator
Laptop ini juga dilengkapi stylus yang presisi dan responsif, cocok untuk seniman dan desainer. Stylus ini bekerja dengan baik di layar halus, seperti kanvas yang siap digambar. Di samping itu, terdapat Asus DialPad—roda kecil di trackpad yang bisa dikustomisasi untuk aksi cepat, seperti mengubah ukuran kuas di Photoshop atau mengontrol pemutaran video di Premiere.
Namun, DialPad tidak aktif secara bawaan dan butuh pengaturan manual dengan gerakan khusus di trackpad (tekan ikon di sudut kanan atas, lalu geser diagonal ke tengah). Fitur utama seperti ini seharusnya lebih mudah diakses.
Performa & Optimalisasi
Setelah diaktifkan, DialPad sangat berguna, bahkan untuk tugas produktivitas sehari-hari. Namun, beberapa aplikasi bawaan Asus, seperti Muse Tree, butuh waktu lama untuk diinstal dan dibuka.
Keyboard-nya nyaman dengan tombol yang senyap, sedangkan trackpad-nya besar dan bertekstur matte. Namun, di ruangan dingin, responsnya bisa melambat.
ProArt P16 merespons sangat baik terhadap pengaturan optimalisasi. Performanya meningkat setelah pembaruan Windows dan penyesuaian power profile. Jadi, laptop ini bukan yang siap pakai langsung (out-of-the-box), tapi butuh penyesuaian untuk hasil maksimal.
Perbandingan Performa
Dalam tes benchmark, ProArt P16 berada di antara MacBook Pro M3 dan M4, lebih mendekati M3.
| Tes Benchmark | M4 MacBook Pro | M3 MacBook Pro | ProArt P16 |
|————————–|——————–|——————–|—————-|
| Cinebench 24 MC | 1.000 | 906 | 1.096 |
| Geekbench 6.2.2 SC | 3.823 | 3.072 | 2.904 |
| Geekbench 6.2.2 MC | 14.849 | 11.623 | 12.787 |
Baterai
Dengan perangkat keras kuat dan layar AMOLED 16 inci, baterainya cukup tangguh. Saya mendapatkan lebih dari 10 jam untuk penggunaan normal, tapi sekitar 7 jam untuk tugas berat kreatif.
Rekomendasi ZDNET
Jika mencari laptop kuat dengan fitur dinamis, ProArt P16 pilihan solid untuk kreator yang suka bereksperimen dengan kustomisasi. Tapi jika ingin laptop yang siap pakai langsung, MacBook Pro M3/M4 lebih direkomendasikan. Untuk opsi lebih terjangkau, ada Asus ProArt PZ13 dengan harga hampir setengahnya.
Artikel ini pertama kali terbit pada 6 Desember 2024 dan diperbarui pada 26 Juni 2025.