Dengar ya, saya tau… AirPod Pro 3 itu memang bagus! Performanya solid dengan produk Apple. Fiturnya keren, seperti penerjemah langsung dan sensor detak jantung yang terdepan. Desainnya ikonik dan minimalis, serta kualitas suaranya cukup bagus. Blablabla. Tapi, kalau kamu mencari earphone nirkabel yang mengutamakan satu hal dengan baik (seperti memutar musik), izinkan saya menyampaikan bahwa mungkin sudah waktunya melihat keluar dari gelembung Apple. Mungkin sudah saatnya… untuk Soundpeats. Ya. Soundpeats.
Soundpeats Air5 Pro+
Soundpeats Air5 Pro+ memiliki kualitas suara yang luar biasa dan ANC yang solid, terutama untuk harganya.
- Kualitas suara yang excelent
- Bass yang natural
- ANC di atas rata-rata
- Kaya fitur
- Desain terkesan murahan
- Masa pakai baterai bisa lebih lama
Apa sebenarnya yang Anda inginkan dari earphone?
Dewasa ini, ada sangat banyak earphone nirkabel di pasaran. Pilihan Anda akan sangat tergantung pada, ya, diri Anda sendiri. Apa yang Anda butuhkan? Apakah untuk mendengarkan podcast? Menerjemahkan bahasa asing? Untuk gaming? Atau sering berlari? Atau mungkin yang bisa mencuci pakaian? Maaf, untuk yang terakhir itu mustahil. Tapi, jika mendengarkan musik adalah prioritas utama—sebagaimana bagi kebanyakan orang—saya bisa pastikan bahwa Soundpeats Air5 Pro+ seharga $130 ini menawarkan banyak hal dengan biaya yang terjangkau.
© Raymond Wong / Gizmodo
Saat pertama kali memasang Air5 Pro+, hal yang langsung saya sadari adalah kenyamanannya yang luar biasa. Jarang sekali saya merasakan kesan *fit* yang sempurna dengan earphone nirkabel, jadi pengalaman ini sangat menyenangkan. Ujung ear tip yang ramping memungkinkan pemasangan yang lebih dalam dan mulus tanpa terasa longgar. Hasilnya, earphone ini masuk dengan pas dan terasa *snug*. Tentu, kenyamanan adalah hal yang subjektif. Namun, Soundpeats menyertakan tiga ukuran ear tip: kecil, sedang, dan besar.
Hal berikutnya yang saya perhatikan—atau tepatnya dua hal—adalah bahwa Air5 Pro+ terdengar **keras dan jernih**. Pendorong di balik volume dan kejernihan ini adalah konfigurasi driver hybrid yang menggabungkan driver dinamis 10mm untuk *low end* dan driver xMEMS terpisah. Saya yakin, kejernihan ekstra itu berasal dari driver xMEMS. Bagi yang belum familiar, driver MEMS (sistem mikro-elektromekanis) berbeda dari driver konvensional yang menggunakan magnet.
Alih-alih menggunakan magnet dan kumparan, driver MEMS menggetarkan membran silikon menggunakan efek piezoelektrik (fenomena di mana material menghasilkan listrik dari tekanan mekanis). Getaran membran itu yang menghasilkan gelombang suara. Hasilnya adalah driver solid-state dengan respons yang cepat, yang biasanya menghasilkan kejernihan lebih pada frekuensi mid dan tinggi. Ini pengalaman pertama saya dengan driver MEMS, dan harus saya akui, Soundpeats Air5 Pro+ berhasil membuat saya percaya.
*Soundstage*-nya luas, artinya semua frekuensi (mid, high, low) terasa terpisah dengan jelas dan punya ruang untuk “bernapas”. Kejernihan dan nuansa itu konsisten di berbagai genre musik. Baik mendengarkan Herbie Hancock atau Steely Dan, Air5 Pro+ tampil baik. Saya bahkan mengujinya dengan setting lossless (format FLAC) dan setting midrange biasa yang lebih terkompresi di Spotify. Keduanya memuaskan, meski FLAC tentu terdengar lebih baik.
© Raymond Wong / Gizmodo
Air5 Pro+ sungguh bersinar saat memutar lagu-lagu lawas dengan banyak instrumentasi. Dalam “Old Man”-nya Neil Young, misalnya, banjo terasa sempurna di *pan* kiri sesuai posisinya dalam *mix*, sementara gitar akustik menempati kanan, dan lap steel/piano menyapu di tengah secara intermiten. Semua pada tempatnya. Indah.
Satu hal yang menonjol adalah *low end*, yang menjadi tanggung jawab driver dinamis 10mm. Mungkin karena driver itu khusus menangani area bass, atau mungkin tuning Soundpeats memang sudah tepat, tapi bass Air5 Pro+ terasa jelas dan tegas tanpa mendominasi. Selera setiap orang berbeda, namun tuning *out-of-the-box*-nya sangat bagus dan cocok untuk berbagai genre. Jika *fidelity* adalah prioritas utama Anda, earphone ini patut dipertimbangkan—terutama dengan harga $130 yang mengungguli kompetitor seperti OnePlus Buds 4 dan Nothing Ear 3 dalam hal suara.
Bagaimana dengan aspek lainnya?
Kualitas suara memang penting, tapi bukan segalanya. Fitur seperti *Active Noise Cancellation* (ANC) yang semakin standar tetap dibutuhkan. Di sini, Soundpeats kembali unggul. Saya menguji Air5 Pro+ di kereta bawah tanah, dan ANC-nya bekerja baik. Kebisingan kereta hampir seluruhnya terblokir, bahkan pada volume 60%.
Entah itu berkat *fit* yang superior (*passive noise cancelling*) atau algoritma ANC Soundpeats, Air5 Pro+ melakukan pekerjaan di atas rata-rata dalam memblokir kebisingan selama perjalanan saya, baik di jalan maupun di kereta. Memang bukan yang terbaik untuk ANC (gelar itu masih milik Bose QuietComfort Ultra Earbuds (Gen 2)), tapi performanya sangat solid untuk harganya.
© Raymond Wong / Gizmodo
Selain ANC, Air5 Pro+ menawarkan berbagai fitur melalui aplikasi pendamping Soundpeats. Saya pernah membahasnya dalam ulasan Clip1, tapi pantas diulang karena aplikasinya memang bagus. Fiturnya standar: mengontrol mode (ANC atau transparansi), menyesuaikan EQ (preset dan kustom), dan mengaktifkan mode game yang mengurangi latensi audio. Ada juga bagian untuk *white noise* jika Anda suka. Anda bisa mencari *ambient noise* di Spotify atau YouTube, tapi opsi ini tetap berguna.
Earphone ini juga memiliki Adaptive EQ yang menggunakan tes pendengaran untuk menyesuaikan EQ. Tesnya berupa mendengarkan nada dan mengetuk di aplikasi saat Anda mendengarnya. Saya mencobanya dan tidak merasakan perbedaan besar, mungkin karena tuning *out-of-the-box*-nya sudah cocok dengan pendengaran saya. Jika Anda ingin memaksimalkan *fidelity*, selalu disarankan untuk melakukan tes pendengaran di aplikasi pendamping (jika ada).
Seperti earphone nirkabel pada umumnya, ada kontrol sentuh untuk memutar/menjeda, mengaktifkan/nonaktifkan ANC, atau *skip* track. Fungsinya baik. Ada sedikit jeda antara sentuhan dan eksekusi perintah, yang memang kurang ideal, tapi tidak sampai membuat frustrasi atau mengurangi kesan keseluruhan.
© Raymond Wong / Gizmodo
Dua hal yang mungkin kurang sempurna adalah desain dan daya tahan baterai. Seperti Clip1, saya tidak terlalu menyukai bahasa desain Soundpeats, tapi selera itu subjektif dan yang penting suara serta ANC-nya bagus. Daya tahan baterai, however, adalah kategori material, dan Air5 Pro+ sedikit di bawah rata-rata. Soundpeats mengklaim 6 jam untuk earphone-nya pada volume 60% dalam mode normal (tanpa ANC). Artinya, dengan ANC aktif, Anda bisa mengharapkan sekitar 5 jam—sesuai pengujian saya.
Ini bukan daya tahan yang buruk, tapi agak mengecewakan dibandingkan earphone nirkabel ber-ANC lain yang biasanya bertahan 6-7 jam di luar *case*. *Case*-nya menyimpan tambahan daya sekitar 24 jam—cukup lumayan. Total daya tahan baterai dengan *case* mencapai 30 jam menurut Soundpeats.
Banyak yang didapat dengan sedikit uang
Saya tidak ingin memaksakan selera. Mungkin Anda sudah memiliki AirPods atau Google Pixel Buds 2a dan sangat menyukainya. Silakan lanjutkan. Tapi, jika Anda pernah penasaran apakah ada yang lebih baik di departemen suara, maka Soundpeats dengan driver xMEMS-nya bisa menjadi jawaban, dengan harga yang tidak menguras dompet.
Dengan $130, Air5 Pro+ menawarkan kualitas suara hebat, ANC di atas rata-rata, dan segudang fitur. Meski desainnya kurang mewah dan baterainya agak terbatas, earphone ini terasa seperti *steal* untuk harganya—terutama jika dibandingkan dengan kompetitor seperti Nothing dan OnePlus, yang bagus tapi masih kalah dalam hal suara. Percayalah, meski namanya kurang terkenal, kualitas suaranya berbicara sendiri.