Yuga Kurita/Getty Images
Selalu terjadi saat gelombang panas. Momen yang bikin cemas ketika AC menyala, tapi alih-alih hembusan udara dingin segar, yang keluar malah angin lemah dan hangat. Panik pun muncul. Apa AC-nya rusak? Berapa biaya perbaikannya? Bagaimana tidur nanti dalam panas dan lembap yang menyiksa?
Meski AC yang benar-benar rusak bisa jadi masalah besar dan mahal, kabar baiknya, tidak selalu berarti kerusakan parah. Penyebab AC tidak mengeluarkan udara dingin mungkin lebih sederhana dari yang Anda kira.
Sebelum memanggil teknisi mahal, mari cari tahu mengapa AC tidak dingin.
1. Ganti Filter Udara
Ini penyebab paling umum dan mudah diatasi. Filter udara adalah pahlawan tanpa tanda jasa, menangkap debu, bulu hewan, dan partikel lain sebelum merusak mesin AC. Tapi jika sudah penuh debu dan kotoran, aliran udara jadi terhambat.
Akibatnya, AC bekerja lebih keras, sirkulasi udara terganggu, bahkan bisa membuat evaporator coil membeku (lebih lanjut di bawah). Bayangkan lari maraton sambil bernapas lewat bantal.
Ganti filter udara setidaknya setiap 3 bulan, terutama jika punya hewan peliharaan atau alergi. Filter bersih memastikan aliran udara optimal. Jangan lupa, harga menentukan kualitas—pilih filter dengan rating MERV 9 atau lebih tinggi jika anggaran memungkinkan.
2. Cek Kebocoran Refrigeran
Refrigeran (sering disebut Freon, meski itu merek dagang) adalah nyawa AC. Fungsinya menyerap panas dari udara dalam ruangan dan melepaskannya ke luar. Berbeda dengan bahan bakar mobil, refrigeran tidak "habis" dipakai. Jika levelnya rendah, artinya ada kebocoran.
Refrigeran rendah berarti AC tidak bisa menyerap panas. Mungkin terdengar suara desisan, atau unit luar terus menyala tanpa memberikan efek dingin.
Sayangnya, ini bukan perbaikan DIY—perlu teknisi profesional untuk menemukan kebocoran, memperbaikinya, dan mengisi ulang refrigeran. Tapi sebelum memanggil teknisi, bersihkan kondensor coil di unit luar. Matikan listrik AC terlebih dahulu, lalu semprot coil dengan selang air (bukan pressure washer!) untuk membersihkan kotoran yang menghambat perpindahan panas.
3. Cairkan Coil dan Bersihkan Saluran Pembuangan
Jika udara dari AC terasa hangat atau dingin sebentar lalu kembali hangat, disertai suara aneh atau es pada pipa tembaga di unit dalam, kemungkinan evaporator coil membeku. Ini terjadi saat aliran udara terhambat (biasanya karena filter kotor) atau level refrigeran rendah.
Jika coil beku, matikan AC dan biarkan mencair—bisa memakan waktu berjam-jam. Setelah itu, cari saluran pembuangan kondensat (biasanya pipa PVC dari unit dalam). Seiring waktu, alga dan kotoran bisa menyumbat saluran ini. Jika tersumbat, air bisa meluap dan memicu safety switch yang mematikan AC.
Gunakan vacuum basah/kering untuk menyedot penyumbat atau tuangkan cuka (diikuti air) ke saluran untuk membersihkannya.
4. "Salah Thermostat"
Terkadang, penjelasan paling sederhana adalah yang benar. Apa thermostat sudah di mode Cool, bukan Fan atau Heat? Apa suhu yang diatur lebih rendah dari suhu ruangan? Apa baterainya habis? Banyak laporan "AC rusak" ternyata hanya butuh baterai AAA baru.
Pastikan thermostat diatur ke mode Cool dan suhu jauh lebih rendah dari suhu ruangan. Ingat, AC biasanya hanya bisa mendinginkan ruangan hingga 20°F lebih dingin dari suhu luar. Jadi, jika di luar 35°C (~95°F), jangan harap ruangan bisa mencapai 18°C (~65°F).
5. Kapan Harus Panggil Profesional
Meski tips di atas bisa mengatasi banyak masalah, beberapa kerusakan memerlukan ahli. Jika:
- Ada dugaan kebocoran refrigeran
- Terdengar suara kasar atau dentuman
- AC sering nyala-mati (short-cycling)
- Coil tetap membeku meski filter bersih
Saat itulah waktunya memanggil teknisi HVAC. Mereka punya alat dan keahlian untuk memperbaiki masalah kompleks seperti kerusakan kompresor atau gangguan listrik.
Memahami penyebab AC tidak dingin bisa menghemat biaya servis dan ketidaknyamanan. Dengan perawatan preventif, rumah tetap sejuk sepanjang musim panas.