Dalam upaya untuk memperkuat dominasinya di bidang kecerdasan buatan, Meta telah menyetujui kerjasama untuk menggunakan layanan komputasi awan Google Cloud dalam kesepakatan senilai setidaknya $10 miliar selama enam tahun, berdasarkan laporan dari Bloomberg.
Kesepakatan ini akan memperluas kapabilitas Meta sementara mereka terus mengembangkan alat-alat AI dan layanan di berbagai platformnya, termasuk Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Teknologi AI memerlukan sumber daya komputasi yang sangat besar, yang membutuhkan lebih banyak bandwidth pusat data. Sebagai imbasnya, pusat data tersebut memerlukan jumlah listrik dan air yang semakin besar untuk menjalankan dan mendinginkan perangkat keras di dalamnya.
Meta juga mengeluarkan dana besar untuk membangun pusat data AI-nya sendiri, termasuk fasilitas seluas 4 juta kaki persegi di Louisiana yang dinamai Hyperion, yang rencananya akan dibuka pada tahun 2030.
Meta tidak segera menanggapi permintaan untuk mengonfirmasi laporan tersebut. Google menolak berkomentar.
Dorongan Besar AI Meta
Dalam beberapa bulan terakhir, Meta telah melakukan pemborongan karyawan dengan nilai ratusan juta dolar dalam upaya merekrut tim superstar untuk mengerjakan proyek AI-nya, termasuk platform AI Llama. Namun, laporan terkini menunjukkan bahwa perekrutan terkait AI mungkin ditunda sementara perusahaan mengevaluasi ulang strategi kecerdasan buatannya.
Terlepas dari itu, Meta terus meluncurkan alat dan fitur AI baru, termasuk terjemahan AI untuk Facebook dan Instagram.
Sementara itu, kesepakatan dengan Meta dapat memberikan dorongan bagi Google Cloud sebagai apa yang digambarkan Bloomberg sebagai “one-stop shop” untuk layanan AI. Pada bulan Juni, OpenAI bekerja sama dengan Google Cloud untuk menggunakan pusat datanya.