Thinking Machines Lab, sebuah perusahaan kecerdasan buatan yang didirikan oleh para peneliti top yang keluar dari OpenAI, telah mengumpulkan dana seed sebesar $2 miliar—rekor baru yang membuat perusahaan ini bernilai $12 miliar.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Andreessen Horowitz dengan melibatkan Nvidia, Accel, Cisco, dan AMD, serta investor besar lainnya. Investasi raksasa ini mencerminkan persaingan sengit dalam pengembangan sistem AI canggih, sekaligus menunjukkan betapa berharganya bakat AI top saat ini. Ini adalah pendanaan seed terbesar sepanjang sejarah.
Thinking Machines dipimpin oleh CEO Mira Murati, yang mengundurkan diri sebagai CTO OpenAI September lalu. Rekan pendirinya termasuk John Schulman (ilmuwan komputer yang membantu membangun ChatGPT), Barrett Zoph (mantan Wakil Presiden Riset OpenAI), Lilian Weng (bekas tim keamanan AI dan robotik), Andrew Tulloch (ahli pra-pelatihan dan penalaran), serta Luke Metz (spesialis pasca-pelatihan). Thinking Machines Lab mengonfirmasi tim ini ke WIRED pada Selasa—untuk pertama kalinya.
Murati menulis di X bahwa Thinking Machines sedang mengembangkan AI multimodal yang akan berinteraksi dengan manusia “melalui percakapan, penglihatan, dan cara kolaborasi yang berantakan.” Produk pertama mereka akan dirilis dalam beberapa bulan ke depan, dengan komponen open source signifikan untuk peneliti dan startup. Mereka juga akan mempublikasikan riset agar komunitas lebih memahami sistem AI terdepan.
Dalam satu dekade terakhir, AI telah berubah dari bidang riset yang sepi menjadi ajang investasi berisiko tinggi, perebutan talenta, dan drama.
Drama ini memuncak belakangan ini seiring rumor bahwa perusahaan seperti OpenAI mendekati AI setara manusia—walau Thinking Machines masih diam soal itu.
CEO Meta Mark Zuckerberg juga mengguncang industri dengan merekrut peneliti top ke lab superintelijen baru, menawarkan gaji jutaan dolar. Ia bahkan berhasil menarik beberapa peneliti OpenAI. Mengingat reputasi pendiri Thinking Machines, besar kemungkinan mereka juga didekati. Namun, perusahaan menolak berkomentar.
*(Catatan: Terdapat 1 typo pada href yang tidak tertutup dengan benar dan 1 kesalahan markup `` yang tidak proporsional.)*