Debat mengenai pencopotan *Horses* dari platform jualan merupakan salah satu contoh pertarungan lebih besar yang terjadi tahun ini, yakni ketika platform seperti Steam dan Itch.io menghapus paksa game berlabel “NSFW” dan “porno” pada Juli lalu. Para pengembang, pemain, serta organisasi dagang terus bersuara lantang mengenai hak kreatif pengembang untuk membuat game yang menyentuh konten dewasa.
“Pengembang seharusnya tidak perlu mengkompromikan visi kreatif mereka, namun kita juga harus mengakui bahwa game hidup dalam struktur kapitalis di mana akses ke platform menentukan mata pencaharian,” ujar Jakin Vela, Direktur Eksekutif International Game Developers Association, organisasi nirlaba pendukung pengembang game. “Kuncinya adalah pengambilan keputusan berdasarkan informasi dan memahami aturan tiap platform, risiko yang ada, serta apakah tujuan artistik Anda lebih penting daripada risiko tersebut.”
Namun, Vela menyatakan, penghapusan-penghapusan ini telah menyingkap kerapuhan keamanan ekonomi para pengembang. “Kita patut prihatin ketika sebuah sistem memungkinkan mata pencaharian seorang kreator diputus tanpa transparansi atau jalan banding,” katanya. Industri game sangat terkonsolidasi, dengan hanya segelintir platform yang mengontrol akses ke mayoritas pemain. “Ketidakseimbangan itu menciptakan masalah struktural, bukan semata karena platform menerapkan aturan, tetapi karena alternatif yang layak begitu sedikit.”
Masa depan Santa Ragione seharusnya tidak bergantung pada kemampuannya untuk bertahan di Steam atau platform lainnya. Satu proyek yang buruk seharusnya tidak mengakhiri karier seorang pengembang yang, terlepas dari segala kritik saya terhadap gamenya, sedang berupaya menyampaikan sesuatu. Bagian dari kisah ini mungkin masih dapat berakhir bahagia, atau setidaknya, dapat bertahan. Efek Streisand ternyata menguntungkan bagi *Horses*. Di platform distribusi digital GOG, tempat game itu masih tersedia, game tersebut menjadi salah satu terlaris.
*Horses* perlu dibela dari sensor. Ia juga merupakan game yang buruk dan selayaknya dikritisi sebagaimana mestinya. Namun, sementara perdebatan seputar *Horses* masih berkutat pada mengapa game ini diizinkan ada, atau alasan kenapa ia tidak terlalu ofensif, pertanyaan yang lebih tepat adalah mengapa kita begitu mempedulikannya — dan mengapa, sebagai pemain, kita merasa enggan membahas kekurangannya seperti halnya media lainnya.