Apa hubungannya sekumpulan benda yang tampak acak — cangkir kopi, bola tenis, alat pemadam kebakaran — satu sama lain? Kira-kira apa yang akan diungkapkan atau bahkan dinyanyikan oleh benda-benda tersebut andaikan mereka bisa berbicara?
Sebuah demo teknologi dengan pendekatan tak biasa dari Axis Communications, sebuah perusahaan Swedia yang terkenal sebagai pemimpin industri global dalam bidang pengawasan video, menawarkan satu jawaban atas pertanyaan penasaran ini. Untuk memamerkan kamera bertenaga AI dan perangkat lunak analitiknya — yang dapat dilatih untuk mengenali hampir semua objek dan memicu respons instan — perusahaan tersebut mengatur sebuah aksi untuk mengubah benda-benda biasa menjadi isyarat musik.
Object Detection Orchestra memamerkan kamera dan perangkat lunak analitik bertenaga AI dari Axis. Credit: Axis Communications
Hasil pertunjukannya adalah rendition yang menggugah dari Also Sprach Zarathustra karya Richard Strauss, karya yang sama mengharukan yang mengiringi fajar umat manusia dalam 2001: A Space Odyssey. Ini adalah skor yang tepat untuk era baru teknologi cerdas kita.
Proyek yang dijuluki Object Detection Orchestra ini, memadukan teknologi pengawasan mutakhir dengan ekspresi kreatif. Ini adalah cara yang berani untuk menunjukkan bahwa kamera modern dapat melakukan jauh lebih banyak daripada sekadar merekam secara pasif; mereka dapat menafsirkan, bereaksi, dan, ya, bahkan bermain musik.
Mengubah Kamera Menjadi Instrumen Musik yang Dapat Dimainkan
Dalam eksperimen ini, lensa menjadi instrumen dan benda sehari-hari menjadi not. Untuk mengubah kamera menjadi instrumen yang “dapat dimainkan”, bidang pandang setiap perangkat dibagi menjadi “zona-zona” yang dikaitkan dengan not musik tertentu. Ketika AI mendeteksi sebuah objek — katakanlah, sebuah bola tenis yang bergerak ke dalam area yang tepat — sistem mengirimkan sinyal MQTT ke pengontrol MIDI, yang kemudian memicu suara yang sesuai.
Kalikan pengaturan itu dengan empat kamera yang dioperasikan oleh para pemain, tambahkan seorang mixer langsung, dan voilà: Anda memiliki orkestra yang sepenuhnya fungsional dan berbasis sensor.
Mashable Light Speed
Barang rumah tangga apa pun dapat bergabung dalam skala Object Detection Orchestra. Credit: Axis Communications
Untuk mengatur ansambel yang tak konvensional ini, Axis mendatangkan produser musik Swedia Jonas Quant, yang kreditnya termasuk bekerja dengan Kylie Minogue dan No Doubt. Untuk menguasai mekanika pertunjukan, para musisi harus “memainkan” instrumen tak kasat mata di udara; mereka dengan hati-hati memindahkan objek melalui zona kamera untuk memberikan isyarat not dengan ketepatan waktu yang sangat presisi.
Dari Strauss ke Kota Cerdas
Selama beberapa dekade, kamera sebagian besar bersifat reaktif — alat untuk mengawasi dan merekam. Namun eksperimen Axis mengindikasikan pergeseran yang lebih besar: perangkat pengawasan berevolusi menjadi sensor-sensor cerdas. Object Detection Orchestra menunjukkan bahwa kemampuan berpanduan AI yang sama di balik pertunjukan itu dapat dengan mudahnya menggerakkan sistem kota cerdas atau mengotomasi proses di pabrik.
Bayangkan sebuah persimpangan jalan di kota tempat kamera tidak hanya merekam lalu lintas tetapi secara otomatis mendeteksi kemacetan dan menyesuaikan sinyal. Atau, lingkungan ritel tempat kamera berfungsi ganda sebagai alat operasional, mengidentifikasi rak yang kosong atau antrian kasir yang panjang dan memicu peringatan.
Teknologi Axis mendukung persis jenis integrasi seperti ini. Sinyal MQTT waktu-nyata yang sama yang mengubah bola tenis menjadi timbre dapat dengan mudah memicu pintu otomatis atau mengarahkan ulang drone pengirim. Ini merupakan lompatan dari mengamati apa yang telah terjadi, menjadi secara aktif membentuk apa yang terjadi selanjutnya.
Teknologi kamera Axis dapat diintegrasikan di berbagai industri. Credit: Axis Communications
Axis membayangkan aplikasi untuk teknologi kameranya di berbagai sektor industri, termasuk:
- Infrastruktur Perkotaan dan Kota Cerdas: Kamera yang secara otomatis mengatur arus lalu lintas, mendeteksi bahaya, atau berkoordinasi dengan sistem keselamatan publik.
- Manufaktur dan Logistik: Pemantauan waktu-nyata lini perakitan atau gudang, dengan kamera yang memberi tanda kemacetan sebelum menjadi penundaan yang merugikan.
- Kesehatan: Deteksi cerdas yang membantu memastikan keselamatan pasien atau merampingkan operasional fasilitas.
- Ritel: Kamera yang tidak hanya mencegah pencurian tetapi juga melacak pergerakan pelanggan dan meningkatkan pengalaman berbelanja.
Object Detection Orchestra dari Axis adalah metafora yang tepat untuk apa yang mungkin terjadi ketika AI dan perangkat keras canggih bergabung. Kamera yang duduk diam di sudut ruangan kini menjadi interaktif, dapat diprogram, dan mampu mengubah video mentah menjadi intelijensi yang dapat ditindaklanjuti.
Tentu saja, orkestra yang diresapi AI ini kecil kemungkinannya akan menggantikan orkestra simfoni lokal Anda dalam waktu dekat. Tetapi gagasan bahwa sebuah cangkir kopi dapat memicu suara trompet — dan bahwa sistem yang sama suatu hari nanti dapat membantu mengelola sebuah blok kota — mengarah pada kebenaran yang lebih besar: alat-alat kita hanya terbatas pada imajinasi kita.
Topik Kecerdasan Artifisial