Kemenangan Zohran Mamdani Picu Amuk Rasis Para Pendukung MAGA

Para influencer MAGA, anggota parlemen dari Partai Republik, dan teoritis konspirasi merespon kemenangan Zohran Mamdani sebagai walikota New York dengan menyebarkan retorika anti-imigran dan Islamofobia ekstrem kanan, sambil mengklaim bahwa kota tersebut telah jatuh.

Mamdani, yang berkampanye dengan isu-isu progresif dan mengidentifikasi diri sebagai sosialis demokrat, akan menjadi walikota termuda New York dalam lebih dari satu abad. Ia juga akan menjadi walikota Muslim dan Asia Selatan pertama di kota itu. Dengan lebih dari 90 persen dari 2 juta suara telah dihitung pada Rabu pagi, Mamdani unggul hampir 9 poin dari mantan gubernur Andrew Cuomo, sementara kandidat Republik Curtis Sliwa tertinggal jauh dengan hanya 7 persen suara.

“Kebijaksanaan konvensional akan menyatakan bahwa saya jauh dari kandidat yang sempurna,” ucap Mamdani dalam pidato kemenangannya pada Selasa malam. “Saya muda, meski sudah berusaha keras untuk menua. Saya Muslim. Saya seorang sosialis demokrat. Dan yang paling tercela, saya menolak untuk meminta maaf atas semua ini.”

Justru penerimaan Mamdani terhadap para imigran New York dan masa kecilnya sebagai Muslim yang menjadi fokus utama dunia MAGA, dengan menyebutnya segala macam hal mulai dari “komunis dunia ketiga” hingga “Marxis” dan “jihadi”.

“Seorang komunis dunia ketiga menang di New York karena New York sekarang adalah kota dunia ketiga,” tulis podcaster sayap kanan Matt Walsh di X. “Inilah migrasi massal yang berjalan tepat seperti yang diinginkan. Tidak lebih rumit dari itu.”

Sementara itu, Wakil Kepala Staf Gedung Putih untuk Kebijakan Stephen Miller, arsitek kebijakan imigrasi pemerintahan Trump, memposting tangkapan layar dari laporan tahun 2023 di situs Nyc.gov yang menunjukkan sekitar 50 persen rumah tangga New York memiliki setidaknya satu imigran, tanpa memberikan komentar tambahan.

MEMBACA  Samsung Galaxy Ring mengalahkan Apple Watch dalam satu hal besar

Yang lain berspekulasi bahwa hasil pemilu New York akan menjadi pertanda bagi hal-hal yang akan terjadi di seluruh Amerika Serikat. “Demokrat di New York City telah memilih seorang ekstremis dan Marxis sejati, dan konsekuensinya akan dirasakan di seluruh bangsa kita,” tulis Ketua DPR Mike Johnson di X. “Pemilihan Zohran Mamdani mengukuhkan transformasi Partai Demokrat menjadi partai sosialis pemerintah besar yang radikal.”

Banyak pihak lain berfokus pada keyakinan Muslim Mamdani, dengan menyebarkan teori konspirasi Islamofobia tentang masa depan New York. “Amerika akan menjadi negara yang sangat penuh kekerasan, Mamdani akan mendorong Muslim untuk melakukan pembunuhan politik guna mendapatkan kekuasaan dan membungkam kritik,” tulis teoritis konspirasi Laura Loomer dalam salah satu dari banyak postingannya tentang pemilu tersebut di X.