Kalau saya yang membeli kamera hari ini, inilah bodi yang akan saya pilih, baik untuk perjalanan maupun keperluan lainnya. A7C R merupakan salah satu kamera full-frame dengan lensa yang dapat ditukar yang paling kecil di pasaran. Inilah alasan mengapa ia menjadi pilihan utama untuk para traveler dalam panduan kami untuk Kamera Mirrorless Terbaik. Sensor 61 MP-nya menawarkan detail yang mengagumkan dan rentang dinamis yang sangat bagus (14.7 EV). Fokus otomatisnya termasuk yang terbaik yang dapat Anda temukan di kamera mirrorless, ditambah lagi dengan pelacakan subjek yang hebat, menjadikannya sempurna untuk memotret adegan-adegan bergerak cepat saat dalam perjalanan.
Spesifikasi videonya juga terbaik, dengan dukungan untuk video 4K/60 fps dalam mode full-frame (crop 1.2X) atau video 4K/30 fps yang di-oversample. Keduanya mendukung kedalaman warna 10-bit 4:2, berbagai format Log, dan bahkan output RAW 16-bit ke perekam eksternal. Keluhan utama saya tentang A7C R sama seperti dalam ulasan awal saya. Viewfindernya terasa sempit dan beresolusi rendah (2,36 juta dot). Bagi saya, ini bukanlah hal yang fatal, tetapi perlu dipertimbangkan dan merupakan alasan yang baik untuk menyewa kamera terlebih dahulu sebelum berinvestasi.
Pertanyaan besarnya dengan kamera ini adalah, lensa apa yang Anda pasangkan untuk perjalanan? Ada argumen yang menarik untuk Sony FE 24-105-mm f/4 G ($1.300), yang memberikan segala hal dari wide hingga portrait dengan jangkauan sedikit lebih panjang. Opsi bagus lainnya jika Anda menyukai lensa prima adalah Sony 40-mm f2.5 G ($748), yang membuatnya menjadi kit yang kompak, dan 40-mm merupakan panjang fokal yang ternyata sangat bagus untuk perjalanan menurut pengalaman saya.
★ Alternatif: Dengan harga $2.198, Sony A7C II (perhatikan, tanpa R) sedikit lebih murah. Ia menggunakan sensor 33 MP yang lebih kecil dari Sony, namun selain itu sangat mirip dalam hal ukuran dan kemampuan.