James Talarico Sedang Melarikan Diri

Di suatu tempat di Illinois, bolak-balik antara lokasi rahasia, anggota parlemen Texas James Talarico sedang menjalani work-cation dari neraka.

Dia berusaha memenuhi layanan konstituen sambil menunggu berakhirnya sesi khusus di legislatif Texas. Pakaian bersihnya juga hampir habis, dan dia tak bisa banyak bicara soal keberadaannya atau ancaman keamanan terhadap dirinya dan lebih dari 50 rekan sejawatnya.

Secara teknis, dia on the lam—istilah slang abad ke-19 untuk melarikan diri dengan cepat—sementara dia dan partainya berusaha menggagalkan upaya Partai Republik Texas memberlakukan rencana redistrik tengah dekade yang belum pernah terjadi sebelumnya. Jika berhasil, Partai Republik Texas bisa merebut hingga lima kursi Demokrat di Kongres dengan gerrymandering jauh sebelum Sensus 2030. Langkah ini mungkin dibalas dengan reaksi serupa dari California, Illinois, dan New York—negara bagian biru besar yang masih memiliki beberapa kursi Republik.

Sebagai respons, para anggota parlemen Demokrat Texas kabur dari negara bagian untuk menghalangi peta baru tersebut. Target mereka: merusak kuorum agar pemungutan suara tak bisa dilakukan sebelum sesi khusus berakhir pada 19 Agustus. Situasi semakin memanas: Gubernur Texas Greg Abbott mengancam denda $500 per hari, Partai Republik mengeluarkan surat penangkapan sipil, dan mantan Presiden Donald Trump menyebut FBI "mungkin harus" turun tangan.

Talarico, yang hidup sendiri, meninggalkan rumahnya pekan lalu dengan pesawat sewaan dari Austin. Dengan hanya membawa sedikit pakaian, dia bahkan tak tahu tujuannya sampai pesawat lepas landas.

Kami berbincang dengannya soal kemungkinan terburuk, apakah Partai Republik terlalu berani dengan langkah tak biasa ini, dan ke mana arah situasi selanjutnya.

Wawancara ini telah disunting ringan untuk gaya dan kejelasan.

MEMBACA  Pengguna Google Play? Mungkin Ada Pembayaran Tunai dari Penyelesaian Senilai $700 Juta Ini Segera

WIRED: Apa yang terjadi saat Anda sadar harus meninggalkan Texas? Apa yang terlintas di pikiran?

James Talarico: Ketika kabar pertama muncul soal rencana redistricting tengah dekade, saya tahu ini mungkin terjadi. Tapi saya baru yakin 24 jam sebelumnya.

Secepat itu juga saya harus menyiapkan barang dan segala keperluan. Saya bahkan tak tahu tujuan kami, hanya tahu titik kumpulnya—sebuah aula serikat pekerja di Austin. Dari sana, kami langsung ke bandara. Baru di pesawat saya tahu tujuan kami Illinois.

Bagaimana rutinitas harian Anda sejak meninggalkan Texas?

Sangat padat. Pagi-pagi sekali, tidur larut—banyak wawancara karena kami ingin menyoroti kasus gerrymandering di Texas secara nasional. Ini penting bukan cuma untuk Demokrat, tapi juga independen dan Republik, agar suara mereka tetap terdengar dalam proses demokrasi.