Inilah Alasan Mengapa Gaji $100 Ribu Belum Cukup untuk Membeli Rumah

Pahami toleransi risiko Anda

Cara teraman saat membeli rumah adalah meminjam lebih sedikit dari yang Anda mampu.

Banyak agen properti merekomendasikan aturan 28/36, target solid untuk stabilitas keuangan jangka panjang. Artinya, biaya perumahan tak boleh melebihi 28% pendapatan kotor dan total utang bulanan di bawah 36% pendapatan kotor.

Dengan pendapatan kotor $8.333 per bulan, batas maksimal pembayaran bulanan adalah $2.333.

Pembeli yang lebih hati-hati sering mengikuti aturan dari penulis keuangan Dave Ramsey. Ia menyarankan agar cicilan rumah tak melebihi 25% gaji bersih (bukan pendapatan kotor).

Dengan gaji bersih $6.561 per bulan, batas cicilan adalah $1.640—angka yang sulit kecuali suku bunga rendah, Anda punya DP besar, atau membeli di pasar dengan harga rendah.

KPR konvensional vs. pinjaman FHA

Kebanyakan pembeli pertama kali memilih KPR konvensional atau pinjaman FHA. Pilihan terbaik tergantung pada skor kredit, tabungan, dan tujuan jangka panjang.

KPR konvensional cocok jika kredit bagus (biasanya 680+) dan bisa membayar DP 5-20%. Dengan DP 20%, Anda hindari asuransi KPR dan mungkin dapat suku bunga lebih rendah.

Pinjaman FHA memungkinkan DP serendah 3.5% dan skor kredit minimal 580. Suku bunga rata-rata lebih menguntungkan, tapi ada biaya tambahan. FHA juga lebih fleksibel untuk rasio utang-pendapatan. Sayangnya, premi asuransi KPR tetap berlaku kecuali Anda refinancing nanti.

Kedua jenis pinjaman umum digunakan. Pilihannya tergantung situasi dan kemampuan bayar cicilan bulanan. Dengan DP kecil, utang jangka panjang akan lebih besar.

Tentukan besar DP yang terjangkau

Persentase DP mempengaruhi pinjaman, cicilan bulanan, dan kebutuhan asuransi KPR. Contoh untuk rumah $400.000 (di bawah harga rata-rata di AS):

DP untuk rumah $400.000:
– FHA: 3.5% = $14.000
– KPR minimal: 5% = $20.000
– KPR tanpa asuransi: 20% = $80.000

MEMBACA  Cara Merekam Layar di Android dan iPhone

DP 20% berarti cicilan lebih rendah, tanpa asuransi, dan utang/jumlah lebih sedikit. Tapi jika DP tersebut menguras tabungan, itu bukan pilihan bijak. Anda tetap butuh dana darurat untuk biaya tutup, perbaikan, dll.