Maria Diaz/ZDNET
Dengan semakin populernya kerja remote dan kerja hybrid, memiliki koneksi internet yang stabil di rumah menjadi sangat penting—tidak hanya untuk satu perangkat, tapi untuk banyak perangkat. Jika Anda punya keluarga, mungkin bahkan puluhan. Jadi, mana yang lebih baik: satu titik akses tunggal, atau jaringan mesh yang tersebar di rumah?
Jawabannya tergantung pada tata letak rumah dan kantor Anda serta jenis koneksi yang dibutuhkan. Router Wi-Fi saat ini sudah sangat canggih sehingga satu titik akses seringkali menjadi solusi paling sederhana. Namun, jika rumah Anda besar atau kantor jauh dari router, jaringan mesh bisa menjadi solusi yang mengubah segalanya, memperkuat sinyal di mana pun Anda berada.
Baca juga: Router VPN terbaik 2025
Jika Anda belum paham perbedaanya, tidak masalah. Mari kita bahas kedua jenis koneksi ini beserta kelebihan dan kekurangannya untuk menentukan mana yang cocok untuk Anda.
Apa itu router Wi-Fi tradisional?
Router tradisional berfungsi sebagai pusat konektivitas internet. Router menerima koneksi dari penyedia layanan internet (ISP), lalu memungkinkan perangkat lain di rumah terhubung, baik melalui Wi-Fi maupun kabel Ethernet. Biasanya, router dilindungi kata sandi sehingga hanya anggota rumah tangga yang bisa mengaksesnya.
Anda sebaiknya membeli router Wi-Fi tradisional jika…
1. Budget terbatas
Router standar umumnya jauh lebih terjangkau dibanding produk mesh. Meski router premium bisa mencapai ratusan dolar, banyak opsi murah yang stabil dan cukup untuk menunjang kerja di rumah tanpa masalah.
2. Butuh bandwidth dan kecepatan tinggi
Banyak router saat ini, seperti TP-Link AXE5400 atau Asus RT-BE86U, dirancang untuk kebutuhan streaming dan bandwidth berat.
Baca juga: Perlu upgrade ke Wi-Fi 7?
Gamer dan streamer sebaiknya tetap pakai koneksi Ethernet dan router tradisional karena lebih stabil dibanding produk wireless.
3. Ingin produk plug-and-play
Router standar lebih mudah dipasang dibanding jaringan mesh. Jika ingin solusi yang langsung berfungsi, router biasa bisa jadi pilihan terbaik.
4. Ingin memisahkan jaringan perangkat
Router modern memungkinkan pembuatan jaringan tamu, bahkan memisahkan jaringan utama untuk keamanan.
Apa itu router mesh?
Berbeda dengan router tradisional yang memiliki satu titik akses, router mesh bersifat desentralisasi. Jaringan ini terdiri dari beberapa node Wi-Fi yang saling terkoneksi, misalnya satu di dapur, satu di kantor, dan satu di kamar tidur.
Baca juga: Router Wi-Fi tercepat dan termahal yang pernah saya tes
Dengan sistem ini, perangkat akan otomatis terhubung ke node terdekat, sehingga ideal untuk rumah besar atau kantor yang terpisah dari rumah.
Anda sebaiknya membeli sistem mesh jika…
1. Ada area blank spot di rumah
Jaringan mesh menghilangkan masalah sinyal lemah atau mati di area jauh dari router.
2. Butuh koneksi stabil di mana saja
Karena terhubung ke node terdekat, risiko putus koneksi lebih kecil. Cocok untuk kantor di kebun misalnya.
3. Ingin kontrol tambahan
Banyak sistem mesh menyediakan aplikasi untuk memantau lalu lintas, reboot, atau mematikan internet—berguna untuk orang tua yang ingin membatasi akses anak.
Kelemahan router tradisional:
- Cakupan terbatas
- Overload jika terlalu banyak perangkat
- Konfigurasi manual yang ribet
Mana yang lebih baik?
Pertimbangkan budget dan kebutuhan. Untuk rumah besar dengan banyak dead spot, mesh lebih efektif. Tapi jika cuma butuh koneksi stabil untuk kerja/gaming, router biasa plus kabel Ethernet sudah cukup.
Wi-Fi extender bisa jadi alternatif murah untuk memperluas jangkauan tanpa perlu mesh.
Baca juga: Router mesh terbaik menurut para ahli
Tips tambahan:
Sebelum beli perangkat baru, pastikan paket internet Anda sudah memadai. Jika kecepatan masih lambat, upgrade layanan mungkin lebih diperlukan daripada ganti router.
Dapatkan berita terkini setiap pagi lewat Tech Today newsletter.