Harga Kripto Anjlok Tajam Setelah Data Inflasi Mengejutkan
Kripto terbesar di dunia mengalami penurunan tajam Kamis kemarin setelah data inflasi terbaru menunjukkan harga grosir naik jauh lebih cepat dari perkiraan. Harga Bitcoin turun 3,8% ($117.900), Ethereum merosot 4% ($4.535), dan Ripple anjlok 6,1% ($3,07) menurut CoinMarketCap.
Penurunan ini merespons Indeks Harga Produsen (PPI) Juli, yang mengukur perubahan rata-rata harga dari produsen dan penyedia layanan AS. PPI naik 0,9%, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja, kenaikan bulanan terbesar sejak Maret 2022 (Wall Street Journal).
Kenaikan 0,9% itu tiga kali lebih tinggi dari ekspektasi—pertanda buruk bagi warga AS yang khawatir harga akan terus melambung, karena angka PPI sering jadi sinyal masa depan harga konsumen. Ini juga berarti Federal Reserve kecil kemungkinan akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, padahal sebelumnya Wall Street hampir sepakat pemotongan akan terjadi September. Tapi kini situasinya berubah.
Para Ahli Terkejut
Rick Santelli, pembawa acara CNBC sekaligus pendukung kebijakan ekonomi Donald Trump, tampak syok saat melaporkan berita ini Kamis pagi. “Angkanya luar biasa besar,” serunya. “Ya ampun. Naik 0,9 persen. Naik 0,9.”
Presiden Trump klaim inflasi sudah bukan masalah, padahal harga belum naik secepat prediksi ekonom setelah pengumuman tarif “Hari Pembebasan”-nya 2 April. Tapi dengan tingginya angka harga grosir Kamis kemarin, Amerika mungkin belum benar-benar aman dari inflasi akibat tarif.
Indeks Harga Konsumen (CPI) Juli yang dirilis Selasa naik 2,7% year-on-year, sedikit di bawah ekspektasi 2,8%. Tapi inflasi inti (exclude makanan & energi) justru naik 3,1%, tertinggi dalam 5 bulan. Separuh warga AS mengaku harga bahan makanan jadi “stres besar” dalam hidup (AP-NORC).
Intervensi Politik
Klaim pengangguran per 9 Agustus ada di 224.000, sedikit di bawah perkiraan 230.000. Tapi data sebelumnya kerap direvisi signifikan setelah beberapa waktu—gejala yang biasa muncul jelang resesi. Revisi-revisi ini memicu amarah presiden.
Tanggal 1 Agustus, Trump pecat kepala BLS Erika McEntarfer karena tidak suka dengan revisi. Trump menuduhnya pakai data “rekayasa”, langkah paling fasistik yang pernah ia coba. Di masa normal, ini namanya “membunuh pesuruh”.
Trump, yang makin kaya berkat kripto, berusaha paksa Ketua Fed Jerome Powell turunkan suku bunga tapi gagal. Dan jika inflasi terus naik, tidak ada alasan untuk memotong suku bunga—justru berisiko memperburuk inflasi.
Bukan Cuma Bitcoin
Dow sempat turun tapi pulih saat pasar tutup Kamis. S&P 500 juga anjlok setelah rilis PPI, tapi ditutup dua poin lebih tinggi dari rekor Rabu—secara teknis masih rekor baru, meski CNBC sebut ini “jeda”.
Kripto lain juga merah, meski beberapa lebih stabil dibanding Bitcoin dan Ethereum. BNB turun 0,7%, Solana -4%, TRON -0,6%, Dogecoin -8,1%. Cardano (kripto ke-8 terbesar) justru naik 2,3%.