Dua selebriti dengan suara ikonik telah mengadakan kesepakatan dengan sebuah perusahaan AI untuk mengizinkan pihak lain melisensikan klon AI dari suara mereka—jika disetujui. Perusahaan audio AI, ElevenLabs, mengumumkan kemitraan pada Rabu dengan aktor Matthew McConaughey dan Michael Caine, serta ahli waris dari beberapa figur publik yang telah wafat, untuk menciptakan versi suara mereka yang dihasilkan AI. Suara-suara ini akan tersedia untuk dilisensikan melalui sebuah platform publik.
McConaughey, yang juga merupakan investor di ElevenLabs, akan menggunakan "klon" suaranya yang dihasilkan AI untuk membuat versi audio bahasa Spanyol dari buletin Lyrics of Livin’-nya. Dalam sebuah pernyataan kepada Variety, McConaughey menyatakan bahwa audio AI dari ElevenLabs memungkinkannya "menjangkau dan terhubung dengan lebih banyak orang lagi" dan mendorong para pengembang alat audio AI untuk "terus maju."
Aktor Britania Michael Caine juga termasuk di antara selebriti yang suaranya akan di-AI-kan, bersama dengan Liza Minnelli. Terdapat pula suara figur sejarah, termasuk Maya Angelou, Judy Garland, Alan Turing, Richard Feynman, J. Robert Oppenheimer, dan Babe Ruth, di antara lainnya. ElevenLabs menciptakan suara AI ini dengan menggunakan rekaman sejarah suara mereka, dengan bantuan dari ahli waris masing-masing.
Kita telah melihat banyak selebriti yang ikut meramaikan tren AI. Tahun lalu, Meta berkolaborasi dengan beberapa selebriti untuk menghadirkan suara mereka ke chatbot Meta AI, termasuk Kristen Bell, Dame Judi Dench, dan John Cena.
Pasar baru ElevenLabs lebih berfokus pada membantu bisnis untuk melisensikan suara-suara AI ini. ElevenLabs bertindak sebagai fasilitator; Anda dapat mengajukan permohonan untuk melisensikan audio AI seseorang secara spesifik di situs web ElevenLabs. Pemegang hak akan meninjau permintaan Anda, dan jika disetujui, ElevenLabs akan membantu Anda mendapatkan akses ke teknologinya. Anda tidak bisa, misalnya, mengunggah skrip TikTok dan secara otomatis membuatnya dibacakan dengan suara McConaughey.
Meskipun platform audio AI ElevenLabs untuk suara selebriti tidak sama dengan yang ditawarkan Meta atau bahkan Sora dari OpenAI, ini adalah contoh lain dari kolaborasi selebriti dengan perusahaan AI. Seiring dengan kemajuan alat audio, gambar, dan video AI, kemitraan semacam ini menjadi salah satu cara bagi selebriti dan figur publik untuk mengambil kembali sebagian kendali atas citra diri mereka.
Bagi individu yang wajah dan suaranya menjadi bagian integral dari reputasi dan mata pencaharian mereka, AI generatif menghadirkan peluang sekaligus risiko. Proyek seperti pasar ikonik ElevenLabs adalah kesempatan bagi selebriti, figur publik, dan influencer untuk membuat kesepakatan (dan mengambil untung) dengan mengizinkan perusahaan AI menggunakan nama, gambar, dan citra mereka serta menawarkannya kepada konsumen. Namun, sulit untuk mengendalikan alat AI setelah dirilis, dan kita tahu bahwa sistem yang digunakan perusahaan AI untuk mencegah penyalahgunaan tidaklah sempurna. Inilah mengapa misinformasi dan deepfake menjadi kekhawatiran bagi kita semua, terlebih karena semakin sulit untuk membedakan konten yang dihasilkan AI.
Di sisi lain, terdapat segudang gugatan hukum dari penerbit, pemilik kekayaan intelektual, dan katalog konten. Banyak yang telah menggugat perusahaan AI, dengan dalih bahwa pengguna AI dapat menciptakan citra yang terlalu realistis sehingga melanggar perlindungan hak cipta mereka. Disney, Universal, dan Warner Bros. semuanya sedang menggugat firma AI Midjourney, dengan tuduhan bahwa generator gambar AI-nya tidak cukup menghentikan pengguna dari membuat gambar AI dari karakter yang dilindungi seperti Scooby Doo dan Shrek. (Keterangan: Ziff Davis, perusahaan induk CNET, pada bulan April mengajukan gugatan terhadap OpenAI, dengan tuduhan telah melanggar hak cipta Ziff Davis dalam melatih dan mengoperasikan sistem AI-nya.)
Untuk informasi lebih lanjut, lihat pengalaman langsung kami dengan mode suara ChatGPT-5.