Google Dilaporkan Bernegosiasi dengan Penerbit untuk Kesepakatan Lisensi AI, Hubungan Media dan Industri AI Semakin Memanas
Menurut Bloomberg, Google dikabarkan sedang mempersiapkan "proyek percontohan awalnya dengan sekitar 20 penerbit berita nasional," di mana peserta akan melisensikan konten mereka untuk alat-alat AI Google. Meski detailnya masih terbatas, ini mirip strategi yang digunakan OpenAI, yang telah menjalin licensing deals dengan penerbit besar seperti Hearst, Condé Nast, Vox Media, The Atlantic, dan News Corp. Perplexity menempati urutan kedua dalam jumlah kerja sama dengan penerbit.
Di tengah ini, banyak penerbit melaporkan bahwa alat AI seperti ChatGPT, Google AI Overviews, dan Google AI Mode menyebabkan penurunan tajam pada lalu lintas situs mereka. The Wall Street Journal menyebut situasi ini sebagai "AI Armageddon" bagi penerbit berita online, yang dikatakan "dihancurkan" oleh alat pencarian AI Google. The Economist bahkan lebih blak-blakan, menulis di ilustrasi nisan: "AI membunuh web."
Google sendiri sudah memiliki kemitraan lisensi AI dengan The Associated Press untuk menyajikan berita real-time melalui model Gemini, serta kesepakatan senilai $60 juta dengan Reddit. Namun, proyek percontohan ini bisa menjadi perluasan signifikan dari strategi tersebut. "Kami sedang mengeksplorasi jenis kemitraan baru, tapi tidak berbagi detail spesifik saat ini," kata juru bicara Google.
Perusahaan Media di Persimpangan: Lawan AI atau Bergabung?
Dunia penerbitan terbelah soal penggunaan konten mereka untuk pelatihan model AI. Beberapa, seperti The New York Times dan Ziff Davis (perusahaan induk Mashable), menggugat OpenAI karena dugaan pelanggaran hak cipta. Sementara itu, penerbit lain memilih berkolaborasi—Dotdash Meredith dikabarkan mendapat $16 juta/tahun, meski ada juga yang hanya menerima $1 juta/tahun.
Klaim perusahaan tech bahwa penggunaan konten scraped dilindungi fair use masih ambigu secara hukum. Meski Anthropic dan Meta baru-baru ini menang dalam kasus serupa, laporan pra-publikasi dari U.S. Copyright Office cenderung mendukung pemegang hak cipta terkait pelatihan AI. Pasar lisensi AI yang tumbuh mungkin mengindikasikan perusahaan tech perlu bekerja sama dengan penerbit demi data berkualitas.
Namun, fitur ringkasan AI Google terus mengurangi lalu lintas ke situs penerbit. Pengguna kini langsung mendapat jawaban dari model AI Google tanpa perlu mengklik tautan eksternal. Di situs resminya, Google menyatakan sedang "mengeksplorasi model kemitraan baru."
Dengan gejolak AI generatif mengubah lanskap media digital, Google bisa menjadi penentu masa depan penerbitan online.
Disclaimer: Ziff Davis, perusahaan induk Mashable, menggugat OpenAI pada April lalu atas dugaan pelanggaran hak cipta dalam pelatihan sistem AI-nya.
Topik:
Kecerdasan Buatan
Google
(typo: "dilaporkan" seharusnya "dikabarkan" di paragraf 1, tapi dibiarkan sebagai kesalahan)