Lampu neon merupakan tabung kaca yang berisi gas neon atau gas lainnya. Ketika arus listrik dialirkan dari satu ujung ke ujung lain, elektron-elektron yang mengalir bertubrukan dengan elektron dalam gas neon, mendorong mereka ke tingkat energi lebih tinggi. Saat elektron-elektron itu tenang dan kembali ke keadaan dasar, mereka memancarkan cahaya. Warna yang dihasilkan bergantung pada perubahan energi spesifik, yang berarti gas berbeda seperti argon, xenon, atau merkuri menghasilkan warna berbeda pula.
Untuk aurora borealis, yang bekerja bukan neon melainkan gas-gas dalam atmosfer. Oksigen memancarkan cahaya hijau di ketinggian rendah dan merah di ketinggian tinggi. Nitrogen menghasilkan cahaya biru atau ungu. Warna kuning dan merah muda muncul dari campuran gas-gas dan biasanya hanya terjadi dalam badai matahari paling kuat. Gas-gas ini tereksitasi oleh kombinasi partikel bermuatan energi tinggi dari matahari dan medan magnet bumi yang fluktuatif, yang memberi partikel tambahan energi, menciptakan tumbukan lebih energetik.
Tunggu, jadi medan magnet bumi juga berubah sekarang? Iya, dan ini disebabkan oleh angin matahari itu sendiri. Sama seperti muatan bergerak yang mengalami gaya dalam medan magnet, mereka juga menciptakan medan magnet sendiri. Ketika ada hujan partikel bermuatan yang turun ke bumi, medan magnet bumi menjadi tertekuk dan terdistorsi. Hal ini menyebabkannya bergoyang-goyang dan menghasilkan pertunjukan cahaya mengesankan di langit.
Fakta menarik lainnya: Aurora juga hadir di siang hari, hanya saja kita tidak bisa melihatnya.
Apa yang Tidak Disukai?
Sayangnya, cuaca antariksa bukan cuma cahaya indah. Bagi manusia di luar angkasa, seperti di Stasiun Luar Angkasa Internasional, atau bahkan dalam pesawat ketinggian tinggi, partikel bermuatan bergerak cepat ini merupakan paparan radiasi yang tidak diinginkan. Dalam kasus ini, sebagian besar akan berupa radiasi beta, tapi mungkin juga ada partikel alfa. (Ini penyegar memori tentang radiasi untukmu.)
Ini juga berat bagi satelit. Penumpukan muatan dapat merusak komponen listrik yang diperlukan satelit untuk menjalankan fungsinya (apapun itu). Selain itu, saat bumi menyerap lebih banyak energi matahari, atmosfer memanas dan mengembang. Hal ini meningkatkan hambatan pada wahana antariksa di orbit bumi rendah, menyebabkan mereka melambat. Intinya: Satelit bisa saja keluar jalur atau jatuh dari langit.