Mengapa Bulan Terlihat Berbeda Setiap Malam?
Pernah bertanya-tanya mengapa penampakan bulan berubah setiap malam? Itu terjadi karena adanya siklus bulan.
Siklus ini terdiri dari delapan fase yang berulang, menunjukkan bagian bulan yang terlihat dari Bumi. Prosesnya memakan waktu sekitar 29,5 hari (menurut NASA), di mana Matahari menyinari bagian berbeda bulan saat mengorbit Bumi. Bulan selalu ada, tapi yang kita lihat tergantung pada seberapa banyak ia terkena cahaya.
Cek fase bulan malam ini, 15 Juli.
Apa fase bulan hari ini?
Pada Selasa, 15 Juli, fase bulan masih berada dalam Waning Gibbous. Menurut NASA’s Daily Moon Observation, bulan akan terlihat 77% malam ini.
Ini adalah hari ke-20 dalam siklus bulan. Tanpa alat bantu, kamu bisa melihat Oceanus Procellarum, Kawah Copernicus, dan Mare Vaporum. Dengan teropong, tambahannya ada Kawah Clavius, Kawah Alphonsus, dan Mare Humorum.
Kalau pakai teleskop, bakal terlihat lebih banyak lagi, termasuk lokasi pendaratan Apollo 14, Rima Hyginus, dan Kawah Schiller.
Kapan bulan purnama berikutnya?
Bulan purnama selanjutnya akan terjadi pada 9 Agustus, sedangkan yang terakhir adalah 10 Juli.
Apa saja fase-fase bulan?
Fase bulan adalah bagian dari siklus 29,5 hari, menurut NASA, yang disebabkan oleh sudut antara Matahari, bulan, dan Bumi. Walaupun kita selalu melihat sisi yang sama, pencahayaannya berubah seiring orbit bulan. Terkadang tampak penuh, separuh, atau bahkan tak terlihat sama sekali. Ada delapan fase utama:
- Bulan Baru – Sisi bulan yang menghadap Bumi gelap (tak terlihat).
- Sabit Awal – Cahaya tipis muncul di sisi kanan (belahan utara).
- Perempat Pertama – Separuh bulan kanan terang (seperti setengah lingkaran).
- Cembung Awal – Hampir penuh, tapi belum sepenuhnya.
- Bulan Purnama – Seluruh permukaan bulan terang dan jelas.
- Cembung Akhir – Cahaya mulai berkurang di sisi kanan.
- Perempat Akhir – Separuh bulan kiri yang terang.
- Sabit Akhir – Cahaya tipis tersisa di sisi kiri sebelum kembali gelap.
Mashable Light Speed