Era Masa Paling Sulit bagi Properti dengan Adanya AI

Saat Anda sedang menjelajahi daftar properti untuk mencari rumah baru di Franklin, Tennessee, Anda menemukan video vertikal yang memamerkan ruangan luas dengan ranjang baldu yang kokoh, ruang anggur yang lengkap, dan bak rendam yang menawan. Di sudut video, seorang agen properti yang tersenyum menarasikan tur impian Anda dengan suha yang menenangkan. Semuanya terlihat sempurna—mungkin terlalu sempurna.

Masalahnya? Segala sesuatu dalam video tersebut dihasilkan oleh Kecerdasan Buatan. Properti sebenarnya benar-benar kosong, dan perabotan mewah itu hanyalah hasil virtual staging. Sulih suara dan ekspresi sang agen properti lahir dari perintah teks. Bahkan gerakan kamera yang perlahan menyusuri setiap ruangan diatur oleh AI, karena tidak ada kamera video nyata yang terlibat.

Setiap agen properti dapat membuat “persis seperti itu, di rumah, dalam hitungan menit,” ungkap Alok Gupta, mantan manajer produk di Facebook dan insinyur perangkat lunak di Snapchat yang ikut mendirikan AutoReel, sebuah aplikasi yang memungkinkan agen properti mengubah gambar dari daftar properti mereka menjadi video. Ia menyebutkan bahwa antara 500 hingga 1.000 video daftar properti baru dibuat dengan AutoReel setiap harinya, dengan agen properti di seluruh AS bahkan di Selandia Baru dan India menggunakan teknologi ini untuk memasarkan ribuan properti.

Ini adalah salah satu dari banyak alat AI, termasuk yang lebih dikenal seperti ChatGPT dari OpenAI dan Gemini dari Google, yang dengan cepat membentuk ulang industri properti menjadi sesuatu yang tidak sepenuhnya, ya, nyata.

“Saya menghadiri beberapa konferensi dalam beberapa pekan terakhir, dan secara anekdot, ketika kami bertanya dari 100 orang hadirin berapa banyak yang menggunakan AI, sekitar 80 hingga 90 persen mengangkat tangan,” ujar Dan Weisman, Direktur Strategi Inovasi di National Association of Realtors, asosiasi perdagangan properti terbesar di AS. “Kami melihat peningkatan besar dalam penggunaan teknologi ini.”

MEMBACA  Liver King Dituding Melanggar Kontrak yang Diikat dengan Darah yang Ia Desak Sendiri

Seperti kebanyakan industri, perusahaan-perusahaan besar di bidang ini bergegas mengadopsi gelombang produk AI generatif yang menjanjikan peningkatan produktivitas, penghematan biaya, dan revolusi dalam setiap aspek pengalaman konsumen. Namun, ketika menyangkut menyewa atau membeli rumah—yang biasanya menjadi pengeluaran terbesar dalam hidup dewasa—penggunaan foto, video, dan deskripsi buatan AI dapat membuat proses ini terasa lebih berisiko.

Elizabeth, seorang pemilik rumah di pedesaan Michigan yang tidak ingin nama belakangnya disebut karena alasan privasi, kerap memantau daftar properti lokal untuk mengikuti nilai rumahnya sendiri.