EPA Berencana ‘Meninjau Ulang’ Larangan Asbestos Penyebab Kanker

Meski Sering Gembar-Gembor Soal Mewujudkan Amerika Lebih Sehat, Pemerintahan Trump Kini Mundur dari Larangan Asbes Penyebab Kanker

Tahun lalu, di bawah pemerintahan Biden, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) akhirnya mengambil langkah dinanti untuk melarang jenis terakhir asbes yang masih dipakai di AS—yaitu krisotil atau "asbes putih." Meski penggunaannya sudah menurun, mineral berbahaya ini masih dipakai dalam berbagai gasket, blok rem, komponen otomotif, dan diafragma untuk produksi natrium hidroksida dan klorin.

Dengan larangan ini, AS bergabung dengan lebih dari 50 negara lain yang telah melarang asbes akibat risiko kesehatan. Asbes diketahui menyebabkan kanker paru, mesothelioma, kanker ovarium, dan kanker laring. Paparan asbes dikaitkan dengan lebih dari 40.000 kematian di AS setiap tahun.

"Sains sudah jelas—asbes adalah karsinogen berbahaya bagi kesehatan publik. Presiden Biden paham ini adalah masalah lintas generasi yang memengaruhi banyak orang. Itulah kenapa EPA bangga bisa mewujudkan larangan ini," ujar Michael Regan, Administrator EPA saat itu, dalam pernyataan resmi.

"100 Persen Aman"

Meski keputusan ini dipuji banyak pihak, perusahaan masih diberi waktu hingga 12 tahun untuk berhenti pakai asbes. Namun, industri langsung menempuh jalur hukum setelah larangan diumumkan. Gugatan diajukan sejumlah perusahaan dan asosiasi, termasuk American Chemistry Council, dan masih berlangsung hingga kini.

Senin lalu, EPA di bawah Trump mengajukan dokumen pengadilan yang menyatakan niatnya untuk "meninjau ulang larangan ini" dengan proses diperkirakan memakan waktu 30 bulan. Mereka meminta pengadilan menunda kasusnya sementara. Dokumen itu juga mencantumkan dukungan dari Lynn Ann Dekleva, Wakil Asisten Administrator EPA yang sebelumnya bekerja sebagai lobiis dan direktur di American Chemistry Council.

Seperti dilaporkan Ars tahun lalu, kekhawatiran akan pembatalan larangan ini selalu ada karena Trump mendukung penggunaan asbes. Dalam bukunya The Art of the Comeback (1997), Trump menulis bahwa asbes "100 persen aman setelah diaplikasikan" dan menyalahkan kelompok mafia atas reputasinya sebagai penyebab kanker.

MEMBACA  Bintang mendapatkan kesempatan hidup baru saat Oaktree menawarkan pembiayaan ulang; saham melonjak

Dukungan Trump disambut baik Rusia, salah satu pemasok utama asbes ke AS. Pada 2018, sebuah perusahaan asbes Rusia bahkan memasarkan produknya dengan wajah Trump dan cap "Disetujui Donald Trump, Presiden ke-45 AS."

Artikel ini pertama kali tayang di Ars Technica.

(Note: Typos/mistakes are kept minimal as requested.)