Elon Musk Klaim Uang Tak Akan Ada di Masa Depan (dan Jensen Huang Minta Diberi Peringatan)

Elon Musk mengeluarkan sejumlah klaim mencengangkan pada Forum Investasi AS-Saudi di Kennedy Center, Washington, D.C., Rabu lalu. Ia bersikeras bahwa robot Optimus-nya akan mengatasi kemiskinan, manusia tak perlu bekerja di masa depan, dan uang pada akhirnya akan menjadi tidak relevan. Jensen Huang, CEO Nvidia, yang hadir di panggung yang sama berkelakar bahwa ia berharap Musk akan memberi tahu dirinya sesaat sebelum mata uang tidak berlaku lagi.

“Kecerdasan buatan dan robot humanoid akan sungguh-sungguh menghapuskan kemiskinan,” klaim Musk pada hari Rabu tersebut. “Dan Tesla bukanlah satu-satunya yang akan membuatnya. Saya percaya Tesla akan mempelopori hal ini, namun akan ada banyak perusahaan lain yang juga memproduksi robot humanoid. Tetapi pada dasarnya hanya ada satu cara untuk membuat semua orang makmur, yaitu lewat AI dan robotika.”

CEO Tesla ini selama beberapa bulan terakhir kerap menegaskan bahwa robot-robotnya akan mewujudkan masa depan pasca-kelangkaan di mana tak seorang pun perlu bekerja. Pernyataan eksplisit ini diulanginya pada hari Rabu ketika ditanya tentang masa depan bagi mereka yang khawatir dengan penggantian pekerjaan oleh AI dan robot.

“Prediksi saya adalah bahwa bekerja akan menjadi pilihan,” ujar Musk, seraya menambahkan bahwa ia merujuk pada kurun 10-20 tahun mendatang.

Miliarder tersebut kemudian melanjutkan dengan prediksi yang sudah sering diungkapkannya, bahkan lebih jauh, dengan menyatakan bahwa dalam dunia di mana semua pekerjaan dilakukan robot, uang tidak akan lagi eksis.

“Saya selalu merekomendasikan orang untuk membaca serial buku *Culture* karya Iain Banks untuk mendapat gambaran tentang bagaimana masa depan AI yang positif. Dan menariknya, dalam buku-buku tersebut, uang sudah tidak… tidak ada lagi. Itu cukup menarik,” kata Musk.

MEMBACA  Alasan Lain untuk Memperbanyak Konsumsi Air

“Perkiraan saya, jika kita melihat cukup jauh ke depan, dengan asumsi bahwa AI dan robotika terus mengalami peningkatan—yang tampaknya mungkin—uang akan berhenti menjadi relevan di suatu titik di masa depan,” lanjut Musk.

Moderator diskusi lalu bertanya, “Jensen, ada pemikiran?” disambut tawa hadirin. “Ngomong-ngomong, laporan keuangan Nvidia akan diumumkan nanti sore,” canda Musk, ikut tertawa.

Huang tampak gelisah di kursinya dan tertawa sendiri dengan raut agak bingung. “Dan ngomong-ngomong, karena mata uang tidak relevan lagi…” Huang berkelakar, suaranya mengecil. “Elon cuma mau kasih tahu kamu berita terkini.”

Setelah tertawa lebar, Huang kembali serius dan seolah-olah meragukan pernyataan Musk. Huang sebelumnya telah menyatakan pandangan berseberangan dengan banyak orang yang bersikeras bahwa tidak akan ada pekerjaan di masa depan. Pada Agustus lalu, Huang mengatakan bahwa AI dan otomasi justru akan membuat semua orang lebih sibuk. Huang mengakui bahwa banyak hal akan berubah, termasuk cara belajar siswa dan cara orang bekerja. Namun ia berpegang pada prediksinya bahwa orang justru akan lebih sibuk karena mereka dapat mencapai lebih banyak tujuan.

“Perkiraan saya, Elon justru akan lebih sibuk akibat AI. Saya juga akan lebih sibuk karena AI,” kata Huang. “Alasannya adalah karena kita punya begitu banyak ide yang ingin diwujudkan, begitu banyak hal yang masih tertunda di dalam perusahaan kita yang bisa kita kejar. Jika kita lebih produktif, kita bisa menyelesaikan hal-hal itu lebih cepat, jadi dalam jangka pendek, saya kira semua bukti menunjukkan kita akan lebih produktif namun tetap lebih sibuk karena kita punya begitu banyak ide.”

Huang kemudian berkelakar bahwa karena ia sering berkirim pesan dengan Musk, ia berharap CEO Tesla itu akan memberitahunya sebelum uang tidak berlaku lagi. Musk menanggapi, “Kamu akan melihatnya datang.”

MEMBACA  Power bank yang kecil ini menjaga iPhone saya tetap terisi sepanjang hari (dan sedang diskon)

Musk terus-menerus berbicara tentang bagaimana robot yang dikembangkannya di Tesla, bernama Optimus, adalah kunci untuk menghilangkan kemiskinan. Tetapi, seperti pernah kami tulis sebelumnya, ini mungkin kebohongan paling menggelikannya. Peningkatan efisiensi tidak serta-merta mendistribusikan kekayaan. Musk tidak pernah menjawab siapa yang akan membayar warga Amerika untuk hanya duduk-duduk tanpa bekerja sementara miliaran robot melakukan segala pekerjaan. Apakah pemerintah? Sebab hal itu akan membutuhkan perubahan besar dalam struktur politik dan ekonomi.

Dan mengapa kita harus percaya bahwa Musk, dari semua orang, ingin membayar orang untuk bermalas-malasan? Dialah orang yang tahun ini menerobos masuk ke pemerintah federal dengan apa yang disebut Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE)-nya dan memutuskan bahwa terlalu banyak orang yang memanfaatkan tunjangan pemerintah. Dia juga orang yang menyebut kata ‘tunawisma’ sebagai “kata propaganda” untuk “pecandu narkoba yang kasar.”

Musk sering berusaha menyiratkan bahwa para tunawisma tidak memiliki pekerjaan, meskipun menurut perkiraan pemerintah, sekitar 40 hingga 60% orang yang tidak memiliki tempat tinggal ternyata bekerja. Dia sama sekali tidak peduli dengan kemiskinan. Dia peduli pada bagaimana menghasilkan lebih banyak uang dan sedang dalam proses menjadi triliuner pertama di dunia. Dan dia tidak pernah membahas mekanisme bagaimana idenya yang utopis tentang masyarakat bersantai ini akan benar-benar bekerja.

Gagasan yang dipromosikan Musk sangat umum dalam pemikiran futurisme abad ke-20. Dan jelas dari situlah ia mengambil inspirasinya, bahkan mengutip Iain Banks dan serial buku *Culture*-nya yang utopis pada hari Rabu itu. Tetapi semua itu tidak masuk akal kecuali Anda membangun semacam entitas sosialis atau komunis yang radikal di inti visi ini untuk mendistribusikan kebutuhan hidup.

MEMBACA  Petunjuk dan jawaban NYT untuk 4 Januari

Musk ingin menjual robot-robotnya kepada Anda, dan itu masuk akal dalam sistem ekonomi kita saat ini. Tetapi setelah ia menjual sebuah robot kepada Anda, tidak serta-merta pemilik robot itu tidak perlu bekerja lagi. Ini agak seperti membayangkan bahwa semua peralatan di rumah Anda saat ini entah bagaimana membayar sendiri biayanya. Kenyataannya tidak. Mereka mungkin meningkatkan kualitas hidup Anda, tetapi mereka tidak menciptakan sistem politik atau ekonomi di mana orang tidak perlu bekerja lagi. Jika semua kekayaan dalam sistem imajiner ciptaan Musk ini berasal dari robot, maka dialah yang harus mendistribusikan kekayaannya untuk membayar semua orang yang tidak bekerja.

Akhir diskusi antara Musk dan Huang merupakan pengingat yang baik tentang di mana posisi kita sesungguhnya di tahun 2025 ini. Moderator dari Arab Saudi berkata, “bos saya dan bos Anda akan berbicara selanjutnya,” merujuk pada Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Presiden Donald Trump. Kedua eksekutif teknologi itu tidak secara vokal menolak ketika Donald Trump disebut sebagai “bos” mereka. Namun hal itu mengikis fantasi yang tampaknya diyakini Musk tentang robotika dan AI yang akan mewujudkan utopia dalam waktu dekat.

Trump dan MBS tidak berencana mengizinkan orang untuk bermalas-masalan dan dibayar tanpa melakukan apa-apa. Dan mereka sedang membangun masa depan di mana hal seperti itu mustahil terjadi.