Episode kesembilan Dan Da Dan langsung melaju kencang dengan pertarungan sengit antara Okarun dan Evil Eye. Namun, dalam episode yang selebihnya cukup santai dan kalem, Science Saru meletakkan dasar-dasar untuk konfrontasi besar yang telah dinanti-nantikan oleh pembaca manga dengan napas tertahan, menunggu untuk disaksikan dalam segala kemegahan adaptasinya.
Seperti yang disinggung di atas, Okarun dan Evil Eye bertarung dalam cold open yang bahkan sulit untuk dijabarkan secara detail. Yang terpenting adalah adegan itu berhasil menangkap gaya outline khas coretan tinta Yukinobu Tatsu, memperlihatkan Okarun yang murka memukul mundur Evil Eye, sekaligus menambah daftar kesuksesan adaptasi manga yang sudah stellar ini.
Pertarungan mereka berakhir dengan Okarun memancing amarah Evil Eye agar berjanji hanya akan bertarung dengannya setiap minggu, alih-alih meneror umat manusia dengan serangan berwarna ungunya. Setelah Evil Eye menyerahkan kendali atas tubuh Jiji Enjoji, kelompok itu mengakhiri sleepover dadakan di rumah Momo Ayase, yang kini telah menjadi puing berantakan pasca pertarungan.
Mengesampingkan masalah mereka untuk sementara, Momo, Seiko, Nenek Turbo, dan Hana memutuskan menggunakan sisa uang mereka untuk hari spa yang sangat dibutuhkan. Meskipun Momo menyarankan meminta Jiji, Aira, dan Okarun untuk urun biaya perbaikan, mereka akhirnya memilih untuk mengabaikan gagasan itu.
Saat tiba di rumah, mereka disambut pemandangan aneh: alien kotak di depan pintu. Berbeda dengan karakter lain yang dianimasikan secara 2D, Ludris, sang alien kotak, justru ditampilkan dalam animasi 3D, memberinya kesan mirip Minecraft Steve yang tak resmi. Untungnya, Science Saru tak perlu mengeluarkan permintaan maaf karena menghormati Mojang Studios seperti minggu lalu untuk referensi budaya pop lain. Tapi, alih-alih musuh baru, alien ini ternyata teman dari sekutu tinju mereka, Peeny Weeny.
Di sinilah Ludris, melalui Peeny Weeny, menjelaskan aturan nanoskin, elemen alien baru yang akan mereka gunakan untuk memperbaiki rumah Ayase. Pada dasarnya, seperti pemain Minecraft yang bisa menggunakan balok untuk menciptakan apa pun, nanoskin adalah alloy yang bisa dibentuk menjadi apa pun yang dibayangkan penggunanya. Setelah bereksperimen, Okarun, Momo, dan kawan-kawan memulihkan rumah Ayase. Sisanya, episode ini mengikuti Momo yang berusaha—dengan sia-sia—mengendalikan Evil Eye di sekolah tanpa membuat keributan.
Dalam adegan pasca-kredit, Dan Da Dan menggoda kedatangan Kinta Sakata yang telah lama dinantikan dan dihebohkan di media sosial. Kinta akan disuarakan Daichi Fujiwara dalam bahasa Jepang dan Bryce Papenbrook (Eren Jaeger di Attack on Titan dan Inosuke di Demon Slayer) dalam bahasa Inggris. Media sosial Science Saru telah mempromosikan kedatangan Kinta dengan gencar, merilis trailer karakter dan poster lukisan untuk menggemparkan kehadirannya.
Meski para penggemar manga gemas padanya, mereka semua berutang kesetiaan pada kedatangan si otaku ini karena dialah penyebab salah sekali spread dua halaman terkeren dalam manga sejauh ini, dengan pertarungan mecha kaiju yang dahsyat. Episode hari ini dengan rendah hati meletakkan landasan untuk memahami mekanik dari satu sisi pertarungan ala Godzilla vs Gundam ini.
Kinta, seperti Okarun dan krunya, akan menggunakan imajinasinya yang hidup untuk segala hal mecha guna membangun robot raksasa untuk bertarung melawan kaiju menjulang. Kami menyukai episode sederhana yang menjelaskan mekanik lore agar serial ini bisa fokus memberikan aksi. Ditambah, pertarungan klimaks ini sepertinya akan menjadi penutup yang diandalkan Dan Da Dan musim kedua untuk melepas para penonton. Apa pun lebih baik daripada cliffhanger menyakitkan di tengah arc seperti di musim pertama, jadi semoga Science Saru tetap melakukan hal-hal khas Science Saru, mengadaptasi pertarungan dari manga dan mengangkatnya ke level baru yang hanya mungkin dicapai dalam animasi.
Episode baru Dan Da Dan tayang setiap Kamis di Crunchyroll, Netflix, dan Hulu.