Pada bulan Februari lalu, Emily Whittemore naik ke panggung Jumbo’s Clown Room di Los Angeles dengan mengenakan sepatu heels Pleaser delapan inci, bikini hitam mini, dan kaos oblong berukuran besar yang bergambar wajah Luigi Mangione.
Dia menggeliat-geliat di lantai klub legendaris itu diiringi lagu "Prison Song" dari System of a Down, disambut sorak-sorai penonton, lalu akhirnya mengangkat kaosnya hingga menutupi kepala dan membungkus wajahnya dengan foto Mangione. "Aku bilang, ‘Kalian nggak usah lihat aku, anggap aja aku ini dia,’" kenang Whittemore.
Lalu ia menyobek kaos itu, melemparkannya ke lantai, dan duduk sambil "berpura-pura mengendarainya," katanya. Para penonton—yang sebagian besar perempuan—menjadi heboh, meneriakkan "bebaskan Luigi" sementara Whittemore memunguti uang-uang yang disampirkan. Usai pertunjukan, dia terus mempromosikan Mangione: "Aku mendatangi setiap orang, terutama grup-grup perempuan muda yang datang ke tempat kerjaku, dan bilang, ‘Hei, kalian udah liat pria yang menembak CEO itu? Ganteng banget, kan?’"
Whittemore, tentu saja, merujuk pada tersangka insinyur data berusia 27 tahun yang dituduh menembak dan membunuh CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, di luar sebuah hotel Hilton di Manhattan pertengahan Desember lalu. Kejahatan itu memicu pencarian besar-besaran, yang berujung pada penangkapan Mangione lima hari kemudian di sebuah McDonald’s di Pennsylvania tengah. Dia sejak itu didakwa dengan lebih dari selusin pelanggaran negara bagian dan federal, termasuk pembunuhan tingkat dua dan pelecehan, yang semuanya dibantahnya. Jaksa federal menuntut hukuman mati.
Sejak penangkapannya, kasus Mangione menarik perhatian dunia dan melahirkan banyak pendukung fanatik dengan agenda yang bertolak belakang. Sebagian pihak memandang tindakannya sebagai bentuk perlawanan terhadap keserakahan korporat, sistem kesehatan yang korup, dan kalangan satu persen. Yang lain merasa pendapat itu menyinggung, karena yakin Mangione sepenuhnya tak bersalah dan menghabiskan waktunya membalas setiap tuduhan bersalah terhadapnya di internet. Namun, pendukung yang paling dikenal publik adalah para "penggemar haus," sebagaimana julukan mereka.
Begitu foto pengawasan yang menampilkan wajah Mangione—alis hitam lebat, rahang tegas, dan senyum lebar—muncul di internet, ia langsung menjadi idola zaman digital. Fan fiction berisi adegan ranjang yang panas tentang dia dan teman-teman perempuannya pun bermunculan, begitu juga kaos, hoodie, bahkan bikini bergambar Mangione di Etsy dan toko online lainnya. (Etsy menyatakan telah menghapus barang-barang tersebut.) Pada bulan Juni, Luigi: The Musical, sebuah satire di mana pemain yang memerankan Mangione melakukan striptease, diputar untuk penonton yang membludak di San Francisco.