Saya telah menguji Mic 3 dengan berbagai kamera, komputer, dan ponsel pintar, menggunakan metode sambungan langsung mauppun melalui penerima. Perangkat ini terhubung dengan mudah ke segala hal yang saya coba, mulai dari kamera mirrorless hingga iPhone saya, dan kualitas audio tetap konsisten dan sangat bagus di berbagai perangkat dan lingkungan. Mic 3 juga merupakan bagian dari sistem OsmoAudio, yang berarti pemancarnya dapat terhubung langsung ke kamera DJI seperti Osmo 360, Osmo Action 5 Pro, dan Osmo Pocket 3, tanpa memerlukan penerima sama sekali namun tetap menawarkan audio berkualitas tinggi.
Kekurangan yang Ada
Foto: Sam Kieldsen
Mic 3 bukanlah perangkat yang sempurna, namun sedikit sekali hal yang dapat saya keluhkan. Pemancarnya tidak lagi menyertakan input 3.5-mm untuk menyambungkan mikrofon lavalier eksternal, yang mungkin dapat membuat frustasi orang yang lebih suka menyembunyikan mik mereka sepenuhnya. DJI juga menghilangkan mode perekaman Safety Track yang tersedia di Mic 2, tetapi sebenarnya masih memungkinkan untuk menyiasatinya dengan opsi yang tersedia.
Ketersediaan di AS masih belum pasti; seperti produk DJI terkini lainnya, Mic 3 tidak diluncurkan secara resmi di Amerika karena kekhawatiran tarif yang sedang berlangsung. Konsumen AS mungkin dapat mendapatkannya melalui pedagang pihak ketiga, tetapi itu jauh dari ideal untuk produk yang seharusnya tersedia secara luas. Dengan harga $329 untuk paket lengkap dua pemancar, satu penerima, dan case charger, Mic 3 sebenarnya lebih murah dibandingkan Mic 2 saat peluncurannya, yang menurut saya merupakan nilai yang sangat bagus untuk produk yang lebih unggul di hampir semua aspek. Keputusan DJI untuk menjual komponen individual secara terpisah juga patut diacungi jempol. Ini berarti pengguna dapat memulai dengan setup dasar dan mengembangkannya seiring waktu, atau mengganti komponen yang rusak/hilang tanpa keribetan yang berarti.
Pada intinya, DJI Mic 3 menggabungkan aspek terbaik dari Mic 2 dan Mic Mini menjadi satu paket yang komprehensif. Perangkat ini lebih ringkas dan praktis dibandingkan Mic 2, dan jauh lebih canggih daripada Mini. Bagi para pembuat konten, filmmaker, dan podcaster yang mencari sistem mikrofon nirkabel yang langsung bisa dipakai, sangat sulit untuk menemukan kelemahannya.
Satu-satunya pertanyaan nyata adalah apakah pemilik Mic 2 perlu upgrade. Jika peningkatan portabilitas dan fitur yang lebih luas menarik bagi Anda, Mic 3 merupakan langkah maju yang solid. Namun, Mic 2 tetaplah mikrofon yang sangat bagus, jadi tidak ada kebutuhan mendesak untuk beralih kecuali fitur dan peningkatan baru tersebut benar-benar memecahkan masalah yang saat ini Anda hadapi.