Musim ketiga Star Trek: Strange New Worlds mengalami sedikit masalah nada yang janggal. Dalam empat episode pertama, alur cerita berubah drastis dari situasi suram (seperti serangan Gorn dan wabah zombie) ke kelucuan ringan (misalnya pertemuan dengan Trelane atau misteri pembunuhan di holodeck). Meskipun beberapa episode ini tidak sepenuhnya berhasil, pergeseran nada yang terus-menerus membuat serial ini terasa agak tanpa arah. Jadi, meski episode minggu ini sekali lagi beralih dari terang ke gelap, cara ia menghadapi kegelapan itu justru menjadi pengingat yang lebih kuat untuk musim ini: bahwa ada konsekuensi nyata dari tindakan kru Enterprise.
Awalnya, "Through the Lens of Time" terkesan akan menghindari perubahan nada episodik musim ini. Setelah perkembangan romansa mendadak antara Spock dan La’an minggu lalu, premis awalnya seolah mengarah ke situasi meet-cute yang canggung. Enterprise menawarkan bantuannya kepada Dr. Korby untuk penemuan arkeologis terbarunya: serangkaian artefak yang mengarahkannya ke reruntuhan kuno yang diyakini menyimpan kunci keabadian. Dengan Nurse Chapel ikut serta mendampingi pasangannya, serta ensign medis muda Gamble (bintang tamu musim 3, Chris Myers) yang bersemangat mengikuti misi pertamanya—siapa yang tidak mendengar alarm bahaya di sini?—ketegangan muncul karena La’an dan Spock juga ikut dalam tim pendaratan, bersama Uhura dan Beto Ortegas yang sedang membuat film dokumenter propaganda Starfleet.
Awalnya, keempat karakter utama berusaha meyakinkan diri bahwa "semua baik-baik saja" sambil menghindari pembicaraan tentang hubungan rumit antara Christine, La’an, dan Spock. Spock sengaja menjaga jarak dari misi Chapel dan Korby, mengawasi dari Enterprise bersama La’an, sementara Gamble, Uhura, dan Beto turun ke lokasi penggalian. Meski suasana canggung terasa, semuanya masih terkesan ringan. Semua tahu ini aneh, tapi tak ada yang mau mengatakannya—terutama karena Korby sangat berharap pada misi ini.
Namun, segalanya berubah drastis begitu tim masuk ke dalam reruntuhan. Gamble mendekati sekumpulan mayat yang mengering, mengambil bola bercahaya dari tas mereka—dan tiba-tiba bola itu meledak, menghancurkan matanya. Adegan ini sungguh mengerikan: Gamble menjerit, seragam medisnya ternoda darah. Matanya benar-benar hilang, menyisakan lubang mengerikan di wajahnya. Dalam sekejap, semua drama romansa terlupakan; fokus kini menyelamatkan Gamble dan mengevakuasi tim dari bahaya.
Sayangnya, situasi malah memburuk. Tim terjebak di dalam reruntuhan, sementara di Enterprise, M’Benga dan Pike menyadari bahwa sesuatu telah menyusup ke tubuh Gamble—dan mungkin sudah terlambat untuk menyelamatkannya. Episode ini dengan cepat berubah dari "Akankah mereka canggung karena hubungan asmaranya?" menjadi "Bisakah mereka bekerja sama untuk bertahan hidup?"
Jawabannya tentu saja ya (karena sebagian besar karakter ini harus muncul di Star Trek asli), tapi ketegangan yang dibangun sangat memikat. Di reruntuhan, La’an dan Chapel harus saling mendukung, Spock dan Korby harus mengesampingkan ketidakpercayaan mereka, sementara Uhura berusaha menenangkan Beto yang panik. Sementara itu, di Enterprise, kru berhadapan dengan entitas jahat Vezda yang mengendalikan mayat Gamble dan Batel yang tiba-tiba menjadi buas akibat perawatannya.
Meski episode ini bolak-balik antara dua lokasi, ia menunjukkan keunggulan Star Trek: sekelompok orang yang bisa saling canggung karena hubungan pribadi, tapi langsung kompak saat dihadapkan pada bahaya. Seperti dikatakan Spock kepada Chapel, kuncinya adalah saling percaya.
Tapi inti sebenarnya dari "Through the Lens of Time" adalah bahwa di balik semua petualangan, kehidupan kru Enterprise penuh risiko. Seperti yang dialami Gamble, kematian bisa datang tiba-tiba dan kejam. Kematiannya mungkin tidak terlalu berdampak secara emosional (karena ia baru muncul beberapa episode), tapi ia menjadi pengingat penting: terkadang, bahkan kemampuan terbaik pun tak cukup untuk menghadapi bahaya di luar batas pengetahuan.
Di sinilah keindahan Star Trek terletak: meski risiko besar, mereka terus maju. Terkadang mereka menemukan keajaiban, terkadang mereka dihancurkan oleh roh jahat—tapi itulah harga yang harus dibayar saat menjelajah ke tempat yang belum pernah dijangkau sebelumnya.
Ingin tahu lebih banyak? Cek jadwal rilis terbaru Marvel, Star Wars, dan Star Trek, serta masa depan DC Universe dan Doctor Who.