Nelayan di Puerto Morelos, di pesisir Karibia Meksiko, mempertaruhkan nyawa setiap kali melaut untuk menangkap ikan atau menyelam mencari lobster. Hasil tangkapan mereka bergantung pada keberuntungan, karena cuaca kerap menghalangi mereka melaut, sementara di hari lain kail yang dilemparkan kembali kosong. Para pekerja ini berusaha mencari lobster terbaik untuk para wisatawan kaya yang berkunjung ke wilayah itu, sementara mereka dan keluarga mereka, yang terpinggirkan dari manfaat pembangunan pariwisata, bertahan dengan ikan yang terkontaminasi mikroplastik.
Omar Oslet Rivera-Garibay, peneliti di Institut Ilmu Kelautan dan Limnologi Universidad Nacional Autónoma de México, mendokumentasikan kehidupan para nelayan ini dalam studi terbaru. Ia dan rekannya melaporkan bahwa meskipun anggota koperasi nelayan Pescadores de Puerto Morelos memanen dan menjual hasil laut bernilai tinggi untuk memenuhi selera turis, mereka hanya mengonsumsi ikan yang ditangkap di dekat pantai. Ikan itu bernilai jual rendah dan terkontaminasi serpihan plastik kecil.
Sebagai bagian penelitian, Rivera-Garibay dan tim menangkap 424 ikan dari 29 spesies berbeda menggunakan metode yang sama dengan nelayan setempat. Semua ikan dibedah, saluran pencernaannya diperiksa. Kontaminan ditemukan pada 57% ikan, dengan lebih dari seribu partikel mikroplastik teridentifikasi. Penelitian menyatakan bahwa "ikan yang ditangkap dengan pancing tangan di perairan dangkal dekat pantai mengandung lebih banyak mikroplastik dibanding yang ditangkap di laut dalam."
Selama musim tutup, anggota koperasi hanya menggunakan metode seperti "lini rosario" dengan banyak umpan.
Memancing dengan tangan adalah metode tradisional yang telah lama dipakai di perairan dangkal Puerto Morelos. Alatnya sederhana: tali dan kail, digunakan untuk menangkap ikan seperti croaker yang bisa dimakan tapi kurang bernilai komersial. Dua metode lain dipakai untuk menangkap spesies bernilai lebih tinggi. "Lini rosario" terdiri dari beberapa tali dengan rangkaian kail bercabang, digunakan di perairan lebih dalam, sekitar 20 mil laut dari pantai. Ini dipakai untuk menangkap kakap, kerapu, dan pigfish. Lobster ditangkap penyelam bebas menggunakan tombak.
Ikan bernilai rendah, yang mengandung lebih banyak mikroplastik, dibawa pulang nelayan untuk keluarga mereka. Sementara ikan bernilai tinggi dijual ke turis di Quintana Roo, negara bagian yang dikunjungi lebih dari 20 juta wisatawan setiap tahun dengan pengeluaran lebih dari $20 miliar. Quintana Roo adalah negara bagian dengan pendapatan pariwisata tertinggi di Meksiko, tapi manfaatnya tidak sampai ke lapisan terbawah masyarakat. Data Sekretariat Ekonomi Meksiko menunjukkan bahwa pada 2020, 42,6% penduduk Puerto Morelos hidup dalam kemiskinan atau kemiskinan ekstrem.
Rivera-Garibay menggarisbawahi bahaya mikroplastik dalam ikan. "Spesies ini dikonsumsi manusia. Mikroplastik mengandung bahan kimia berbahaya seperti monomer plastik dan aditif, serta menyerap racun dari lingkungan, seperti mikroba dan alga berbahaya yang bisa sebabkan penyakit," katanya. "Namun, belum ada bukti kuat bahwa keamanan seafood terganggu oleh mikroplastik. Diperlukan pemahaman lebih mendalam tentang dampak mikroplastik pada makanan laut."