Cybertruck Tesla Tiba-Tiba Ludes Terjual (Sebagian)

Tesla Cybertruck: Kebangkitan atau Sekadar Suntikan Terakhir?

Setelah berbulan-bulan menjadi bencana komersial, sesuatu yang aneh terjadi pada Tesla Cybertruck. Untuk pertama kalinya sejak peluncurannya yang bermasalah, pickup futuristik Elon Musk ini mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupan.

Waktu tunggu untuk model termurah Cybertruck tiba-tiba melonjak menjadi lebih dari sebulan, menandakan peningkatan permintaan terhadap kendaraan yang sebelumnya hampir tidak menarik minat siapa pun. Pertanyaannya, apakah ini tanda perubahan nyata bagi pickup yang kontroversial ini, atau sekadar lonjakan sementara akibat tenggat waktu pemerintah yang semakin dekat?

Dari Hype ke Gagal: Kenyataan yang Keras

Cybertruck memang bukan kendaraan biasa. Diperkenalkan dalam acara 2019 yang kini terkenal karena jendela "tahan peluru"-nya justru pecah di panggung, pickup bergaya sci-fi dengan desain stainless steel radikal ini dihujani hype oleh CEO Elon Musk sebagai truk tak terkalahkan yang akan mengubah dunia.

Tapi setelah bertahun-tahun tertunda produksinya, kenyataannya sangat pahit. Pada kuartal kedua 2025, Tesla hanya menjual 4.306 unit Cybertruck, turun drastis 50,8% dibanding tahun sebelumnya menurut data Kelley Blue Book. Pasar mobil bekas juga tak kalah kejam—nilai jual kembali Cybertruck anjlok lebih dari 30% dalam setahun terakhir, berdasarkan data CarGurus.

Dari semua metrik, truk paling diharap-harapkan di Amerika ini terbukti menjadi kegagalan komersial.

Lonjakan Permintaan yang Tiba-tiba?

Itulah yang membuat perubahan terbaru di situs Tesla begitu aneh. Mulai Minggu lalu, pemesan model dasar "Long Range" Cybertruck (mulai $72.235) harus menunggu 3 hingga 5 minggu untuk pengiriman. Sementara itu, dua varian lebih mahal—All-Wheel Drive dan Cyberbeast—masih tersedia untuk pengiriman segera.

Ini mengindikasikan bahwa lonjakan pesanan baru memicu penundaan tiba-tiba untuk model termurah. Teori ini diperkuat fakta bahwa model Tesla populer lain, seperti Model 3 dan Model Y, juga mengalami peningkatan waktu tunggu dari beberapa minggu menjadi lebih dari sebulan dalam 48 jam terakhir.

MEMBACA  Bangun Kepala Terputus Shadow the Hedgehog dengan Set Lego Baru Ini

Penyebab paling mungkin dari demam belanja ini adalah berakhirnya kredit pajak EV federal sebesar $7.500 pada 30 September. Bagi pembeli last-minute, model dasar Cybertruck menjadi target paling menarik—setelah dikurangi kredit, harganya turun menjadi $64.735.

Tesla sepertinya sengaja memanfaatkan momen ini. Situs resmi mereka menonjolkan info kredit pajak, dan akun resmi Cybertruck di X baru-baru ini mempromosikan fitur self-driving-nya, langkah jelas untuk menarik pembeli yang masih ragu. "Cybertruck satu-satunya pickup yang bisa menyetir sendiri di mana pun dengan pengawasanmu," cuit Tesla.

Untuk kendaraan yang terus kehilangan momentum, lonjakan last-minute ini bisa menjadi kesempatan terakhir untuk menghentikan pendarahan. Tapi ujian sebenarnya akan datang pada 1 Oktober, ketika kredit pajak hilang dan Cybertruck harus bertahan dengan meritnya sendiri. Kita akan segera tahu apakah ini kebangkitan nyata atau sekadar momen terakhir dari siklus hype yang sudah kehabisan tenaga.

Pandangan Kami

Cybertruck telah menjadi kekecewaan besar bagi Tesla—kendaraan yang terus gagal memenuhi hype-nya sendiri. Setelah kuartal kedua yang buruk dan anjloknya pasar mobil bekas, Tesla berada dalam mode damage control, bahkan menawarkan promo putus asa seperti aksesori gratis.

Lonjakan permintaan untuk model termurah hampir pasti hanya sementara, dipicu oleh kredit pajak yang akan habis—pemburu diskon yang ingin memanfaatkan harga lebih murah untuk kendaraan yang gagal membenarkan harganya. Begitu insentif pemerintah hilang, Cybertruck akan menghadapi ujian sebenarnya, dan semua tanda mengarah pada jalan berat yang terus berlanjut untuk proyek ambisius Elon Musk ini.