Di tengah liputan yang tak henti-hentinya dan hiruk-pikuk AI dalam beberapa tahun terakhir, salah satu perusahaan teknologi terbesar dunia—Amazon—terlihat cukup absen.
Matt Garman, CEO Amazon Web Services, berniat mengubah keadaan itu. Dalam konferensi AWS re:Invent baru-baru ini, Garman mengumumkan sejumlah model AI terdepan, serta sebuah alat yang dirancang untuk memungkinkan pelanggan AWS membangun model mereka sendiri. Alat tersebut, Nova Forge, memungkinkan perusahaan untuk terlibat dalam apa yang dikenal sebagai pelatihan awal kustom—menambahkan data mereka dalam proses membangun model dasar—yang seharusnya menghasilkan model yang jauh lebih tersesuaikan dengan kebutuhan perusahaan tertentu. Memang, ini tidak semenarik pengumuman Sora 2, tapi itu bukan tujuan Garman: Ia kurang tertarik pada penggunaan AI oleh konsumen massal dan lebih fokus pada solusi perusahaan yang akan mengintegrasikan AI ke dalam semua penawaran AWS—dan berdampak material pada laporan laba rugi korporat.
Untuk episode The Big Interview minggu ini, saya berbincang dengan Garman usai AWS re:Invent untuk membahas apa yang diumumkan perusahaannya, apakah ia merasa tertinggal dalam perlombaan AI, bagaimana ia memandang pengelolaan tim yang sangat besar (dan mengelola perbedaan pendapat internal), serta mengapa ia tidak yakin bahwa AI adalah (atau seharusnya menjadi) pencuri pekerjaan terbesar di era kita. Inilah percakapan kami.
Wawancara ini telah disunting untuk kepadatan dan kejelasan.
KATIE DRUMMOND: Matt Garman, selamat datang di The Big Interview.
MATT GARMAN: Terima kasih. Terima kasih atas undangannya.
Kami selalu memulai percakapan ini dengan beberapa pertanyaan singkat, sebagai pemanasan. Anda siap?
Silakan. Langsung saja.
Jika AWS punya maskot, kira-kira apa?
Kami kadang punya ember S3 besar yang dibawa-bawa, jadi itu saja lah.
Maaf, ember S3 itu apa?
Ember S3 adalah tempat Anda menyimpan objek S3, tapi kami sebenarnya punya ember busa besar yang berjalan-jalan dan mirip seperti ember cat.
Jadi Anda memang punya maskot.
Yah, S3 punya ember, itu punya maskot. Mungkin itu yang paling dekat, dan saya suka.
Apa kesalahan termahal yang pernah Anda buat?
Secara pribadi atau profesional? Itu pertanyaan bagus. Secara pribadi, kesalahan termahal saya adalah bermain basket terlalu lama sampai Achilles saya robek. Jadi itu membuat saya tidak bisa berjalan selama sembilan bulan. Saya seharusnya sadar bahwa di usia tiga puluhan, saya sudah melewati batas umur untuk bermain basket. Saya kehilangan sedikit waktu di sana.