Bagi sebagian besar dunia, Nicholas Thompson dikenal sebagai seorang editor, penggemar AI, atau semacam influencer LinkedIn. Namun mantan pemimpin redaksi WIRED yang kini menjabat sebagai CEO The Atlantic ini justru lebih dikenal oleh rekan-rekan kerjanya sebagai orang yang berlari ke kantor.
Pada hari Selasa, Thompson meluncurkan The Running Ground: A Father, a Son, and the Simplest of Sports. Seperti tersirat dari judulnya, buku ini mengisahkan komitmennya terhadap kegiatan lari—Thompson mampu mencatatkan waktu maraton yang sangat cepat dan memegang rekor Amerika untuk lari 50K grup usia 45-49. Namun pada intinya, buku ini mengkaji hubungan kompleks antara olahraga lari, Thompson, dan ayahnya, yang pertama kali mengajaknya berlari saat ia baru berusia 5 tahun. Para penggila teknologi tentu juga akan menemukan bahasannya: The Running Ground menyertakan banyak panduan latihan berbasis sains serta mendokumentasikan pengalaman Thompson berlatih bersama pelatih elit Nike.
Dalam episode The Big Interview pekan ini, saya berbincang dengan Thompson (yang juga merupakan bos pertama saya; dia merekrut saya sebagai magang di WIRED pada 2008) mengenai bukunya, keterkaitan antara lari dan kecanduan, serta pandangannya tentang manfaat AI bagi pelari dan penulis.
Wawancara ini telah disunting untuk kepentingan singkatnya dan kejelasan.
KATIE DRUMMOND: Nick Thompson, selamat datang di The Big Interview.
NICHOLAS THOMPSON: Terima kasih, Katie. Sangat menyenangkan bisa berada di sini bersamamu di Condé Nast, di WIRED. Sudah lama sekali. Saya senang sekali naik elevator itu. Saya senang melihatmu sebagai pemimpin redaksi. Itu sebuah kelebihan.
KATIE DRUMMOND: Terlalu baik. Saya senang Anda ada di sini. Kita akan memulai percakapan ini seperti biasa, yakni dengan pemanasan, beberapa pertanyaan cepat.
NICHOLAS THOMPSON: Silakan.
KATIE DRUMMOND: Untuk menghormati buku barumu, The Running Ground, pertanyaannya akan seputar lari semua. Mohon maaf kepada pendengar kami… siap?
NICHOLAS THOMPSON: Maksudku, jika pendengarmu tidak ingin mendengar tentang lari…
KATIE DRUMMOND: …sekaranglah waktunya untuk pergi.
NICHOLAS THOMPSON: Tapi ayo kita mulai.
KATIE DRUMMOND: Lari di *trail* atau di lintasan?
NICHOLAS THOMPSON: *Trail*.
KATIE DRUMMOND: Lari sambil mendengar musik atau dalam keheningan?
NICHOLAS THOMPSON: Hening.
KATIE DRUMMOND: Cedera lari terparah yang pernah Anda alami.
NICHOLAS THOMPSON: Tendon Achilles *anjlok* total saat lari ultramaraton.
KATIE DRUMMOND: Mitos paling keliru tentang lari. Yang mana yang paling kamu harap orang-orang berhenti membicarakannya padamu.
NICHOLAS THOMPSON: Kamu cuma perlu lari 20 mil sebelum maraton.