Cuplikan oleh Lance Whitney/ZDNET
Saat ini, kalau aku perlu riset suatu topik, aku sering pakai AI sebagai titik awal. Tapi tergantung pertanyaanku dan chatbot yang kupakai, jawabannya kadang nggak memuaskan — bisa terlalu singkat atau terasa generik. Kalau begitu, aku pengin lebih. Nah, di sinilah aku beralih ke eksperimen Learn About dari Google.
Baca juga: 8 cara menulis prompt ChatGPT lebih baik – dan dapat hasil yang diinginkan lebih cepat
Seperti namanya, Learn About bukan cuma sekadar mencari jawaban singkat. Ini alat pembelajaran yang mengajakmu menyelami topik lebih dalam. Kamu bisa memasukkan teks, PDF, atau file gambar untuk memulai pencariannya. Sebagai balasan, AI Google bakal memberikan rincian tentang topik tersebut.
Yang menarik, jawabannya dibagi ke beberapa bagian yang visual dan informatif, mendorongmu untuk eksplor lebih jauh. AI mungkin menampilkan daftar interaktif, menjelaskan cara atau alasan sesuatu bekerja, dan menunjukan konten terkait. Ada juga saran dan pertanyaan buat bantu kamu menggali lebih dalam. Begini cara aku pakai Learn About Google.
1. Buka halaman Learn About
Pertama, buka halaman Learn About dan masuk dengan akun Google jika diminta. Halamannya menawarkan beberapa topik yang bisa langsung kamu eksplor, kayak kenapa kita menguap, cara meningkatkan daya ingat, atau pengaruh musik pada otak. Aku tertarik sama yang tentang menguap, jadi aku pilih itu.
2. Eksplor topik contoh
Google memberikan informasi dasar dalam format yang interaktif. Ada daftar yang memecah topik ke beberapa bagian, dan kamu bisa pilih mana yang mau didalami. Ada juga daftar kesalahpahaman umum yang diluruskan — misalnya, anggapan bahwa kita cuma menguap saat lelah atau bosan.
AI bahkan mengajukan beberapa pertanyaan buat direnungkan dan membiarkan kita lihat jawabannya kapan siap. Di sini, aku bisa minta Google menyederhanakan atau memperdalam jawabannya, plus minta gambar terkait topik. Di bagian bawah, Google kasih saran pertanyaan lanjutan. Sepanjang proses, sumber-sumber disertakan buat memastikan keakuratan infonya.
3. Ajukan topik sendiri
Untuk eksplor topik pilihanmu, klik sidebar dan pilih New Chat. Google menyimpan semua riwayat percakapan, jadi kamu bisa kembali kapan saja. Aku tanya tentang teori bahwa kita hidup di simulasi komputer, bukan di dunia fisik yang nyata.
Baca juga: 3 cara mudah dapat Microsoft 365 (dulu Office) gratis
Sebagai balasan, aku dapat daftar interaktif dengan subtopik seperti bagaimana simulasi ini didesain oleh pencipta yang sangat canggih dan mengapa simulasi ini mungkin nggak bisa dibedakan dari realitas. AI juga tanya: Apa pertimbangan etika atau risiko yang bisa menghalangi suatu peradaban menjalankan realitas simulasi? Aku bisa mikirin dulu sebelum lihat jawabannya.
Mau lebih banyak cerita tentang AI? Daftar buat newsletter Innovation.
Ada juga video YouTube wawancara dengan fisikawan teoritis Michio Kaku. Selanjutnya, aku bisa minta AI menyederhanakan jawaban, memperdalam analisis, atau menampilkan foto terkait. Di akhir, ada serangkaian pertanyaan saran untuk eksplor lebih dalam dari berbagai sudut.
4. Bagikan dokumen
Alih-alih mengetik pertanyaan, kamu bisa unggah PDF. Misalnya, kalau punya dokumen tentang topik yang mau dipelajari. Di kolom chat baru, klik tombol unggah dan pilih PDF-nya. Aku coba unggah laporan tentang cara pakai Instagram untuk bisnis.
Google mulai dengan ringkasan dokumen. Daftar interaktifnya menunjukan poin-poin penting, dan aku bisa fokus ke salah satu. AI bisa diperintah untuk menjelaskan lebih sederhana atau lebih mendalam, plus mengajukan pertanyaan saran. PDF aslinya muncul di panel kiri, jadi mudah buat ngecek dokumen asal.
Baca juga: Copilot Vision Microsoft sekarang bisa analisis seluruh layar PC — bukan cuma yang di Edge
Aku minta Google memperdalam jawabannya, dan responsnya diperbarui dengan analisis lebih detail — mulai dari cara berinteraksi dengan audiens, strategi hashtag, hingga konsistensi akun bisnis Instagram.
5. Bagikan gambar
Kamu juga bisa eksplor topik lewat foto atau gambar. Di chat baru, unggah gambar yang diinginkan. Aku coba unggah foto Hiroshima Peace Memorial di Jepang, satu-satunya bangunan yang tersisa setelah bom atom dijatuhkan.
Bisa gambar di foto untuk sorot area tertentu, lalu ajukan pertanyaan. Atau langsung kirim gambar untuk dianalisis. Google langsung mengenali bangunan ini dan menunjukan daftar interaktif: kenapa bangunan ini selamat, statusnya sebagai simbol perdamaian, dan pengakuannya sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Baca juga: 4 cara Google Lens di Chrome tingkatkan produktivitasku — dan cara pakainya
AI bertanya: Bagaimana bangunan seperti Atomic Bomb Dome berkontribusi pada ingatan sejarah dan promosi perdamaian? Jawabannya, Dome adalah pengingat visual konsekuensi perang dan pentingnya perdamaian, mendorong refleksi dan dialog.
Yang bikin penasaran: kenapa bangunan ini selamat? Google jelasin beberapa alasan, termasuk struktur beton bertulang dan desainnya.
Terakhir, Google minta aku jelaskan arti simbolis bangunan ini dan pentingnya pelestariannya. Aku bisa ketik atau rekam jawaban, lalu dapat umpan balik dari AI. Setelah mengirim, AI bilang analisisku cukup tepat tapi butuh detail lebih — misalnya pelajaran apa yang bisa diambil dari bangunan ini.
Aku suka cara Learn About nggak cuma kasih jawaban instan, tapi ajak kita diskusi lebih dalam. Sebagai guru virtual, alat ini memberikan pengalaman berbeda dari respons AI biasa. Karena itu, worth it buat dicoba. Tapi ingat, AI bisa salah, jadi selalu cek sumber jawaban untuk pastikan akurasi.