Potret oleh Lance Whitney/ZDNET
Perubahan iklim telah memicu peningkatan jumlah kebakaran hutan dan masalah kualitas udara. AS telah terkena dampak kebakaran tersebut selama beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024 dan 2025, asap dari kebakaran hutan di Kanada telah menyebar ke AS, memengaruhi kualitas udara di beberapa wilayah dan negara bagian.
Di Pantai Timur, kami terdampak kebakaran hutan dari Kanada tahun lalu, yang menciptakan kabut di langit serta peringatan untuk tetap berada di dalam ruangan sebisa mungkin. Bahaya lingkungan serupa juga telah melanda banyak wilayah lain di dunia.
Untuk membantu masyarakat menghindari risiko ini, Google telah menyediakan pelacakan kebakaran hutan di AS, Kanada, Australia, Brasil, Argentina, Chili, dan Meksiko. Tahun lalu, perusahaan menambahkan 15 negara lagi ke daftar tersebut, termasuk Kroasia, Prancis, Yunani, Italia, Kenya, Monako, Portugal, Slovenia, Spanyol, dan Turki, seperti dijelaskan Google dalam postingan blognya.
Baca juga: Bagaimana AI Menyelamatkan Rumah dan Nyawa di California Selama Musim Kebakaran
Pelacakan kebakaran hutan oleh Google mengandalkan berbagai sumber, seperti data citra satelit. Perusahaan juga menggunakan AI untuk membandingkan model kebakarannya dengan model bekas bakar (luka hitam yang tertinggal setelah api menghanguskan vegetasi). Model AI lain memverifikasi keberadaan kebakaran agar bisa mengukur ukurannya dengan lebih presisi.
Untuk melaporkan kualitas udara di suatu wilayah, Google menggunakan Indeks Kualitas Udara di AS dan negara lain. Indeks ini mengukur polutan umum di udara, seperti nitrogen dioksida dan karbon monoksida. Biasanya, indeks ini merata-ratakan pembacaan dalam periode tertentu, mulai dari satu hingga 24 jam.
Agar Anda tetap bisa memantau kebakaran hutan dan masalah kualitas udara, Google Maps menyediakan cara untuk melacak insiden ini. Dengan aplikasi Maps, Anda bisa mencari area mana pun di dunia dan mendapatkan detail tentang sifat dan cakupan setiap kejadian.
Berikut cara kerjanya.
Memindai Kebakaran Hutan
Potret oleh Lance Whitney/ZDNET
Untuk melihat kebakaran hutan di suatu area, ketuk atau klik ikon Lapisan (pada aplikasi seluler, ikonnya berbentuk kotak bertumpuk). Di situs web, klik More lalu pilih ikon Wildfires. Di aplikasi seluler, ketuk ikon Wildfires.
Potret oleh Lance Whitney/ZDNET
Situs web menampilkan ikon untuk setiap kebakaran hutan yang terdeteksi. Aplikasi seluler melakukan hal yang sama, tetapi juga menampilkan daftar kebakarannya.
Potret oleh Lance Whitney/ZDNET
Ketuk atau klik kebakaran tertentu untuk melihat informasi lebih lanjut. Biasanya, Google Maps menjelaskan tingkat asap (ringan, sedang, atau berat) dan menyertakan tautan ke situs web, berita, serta postingan media sosial agar Anda bisa mempelajari lebih jauh tentang kebakaran tersebut.
Memindai Laporan Kualitas Udara
Sama seperti pelacakan kebakaran hutan, Anda bisa mencari informasi kualitas udara melalui situs web Google Maps atau aplikasi seluler untuk iOS/iPadOS dan Android. Buka situs web atau aplikasi, lalu geser peta ke area yang ingin dipindai.
Potret oleh Lance Whitney/ZDNET
Untuk memeriksa kualitas udara, ketuk atau klik ikon Lapisan. Di situs web, klik More lalu pilih ikon Air quality. Di aplikasi seluler, ketuk ikon Air quality.
Potret oleh Lance Whitney/ZDNET
Baik aplikasi maupun situs web menampilkan grafik batang dengan angka dan warna yang menunjukkan tingkat kualitas udara. Rentangnya dari 0 hingga 500—semakin tinggi angka, semakin buruk kualitas udaranya. Warna dimulai dari hijau (baik), kuning, oranye, merah, ungu (semakin buruk), hingga marun (berbahaya).
Potret oleh Lance Whitney/ZDNET
Untuk mendapatkan informasi dan saran tentang area tertentu, klik atau ketik di sana. Peta akan menampilkan angka pasti beserta peringatan apakah kualitas udara sehat atau tidak, dan untuk siapa dampaknya.
Dapatkan berita utama setiap pagi di inbox Anda dengan berlangganan newsletter Tech Today.